Hidayatullah.com–Anggota Kaukus Palestina Muhammad Firdaus mengajak pemerintah Indonesia dan umat Muslim dunia, khususnya Indonesia mendorong terciptanya perdamaian yang abadi di negera Palestina yang sudah lama dijajah oleh negara Zionis-Israel.
Pernyataan ini disampaikan Dr Muhammad Firdaus yang merupakan anggota Kaukus Palestina dan Anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen.
Menurut Muhammad Firdaus, himbauan ini disampaikan karena Palestina merupakan kiblat pertama ummat Islam sebelum dipindah ke Kota Makkah Al Mukarramah. Selain itu Palestina dikenal mempunyai sejarah panjang dan juga tempat diturunkannya para nabi dan rasul-rasul Allah Subhanahu Wata’ala.
Ajakan ini disampaikannya di sela-sela Konferensi Internasional untuk Pembebasan Al Quds dan Palestina yang dilaksanakan tanggal 4-5 Juli 2012 di Hotel Savoy Homan Kota Bandung – Jawa Barat kemarin.
Adapun yang hadir dari Kaukus Palestina mewakili parlemen Indonesia adalah Ketua DPR RI Dr. Marzuki Alie, H.Sukirman, S.Pd, MM (PAN) dan H. Abdul Muradi (Hanura).
“Palestina mendapatkan kemerdekaan, karena sudah terlalu lama bangsa Palestina menderita, di jajah oleh Zionis Israel,” ujar Firdaus.
Baca Juga
Ia juga mengajak ormas-ormas Islam yang ada untuk bersama-sama mendukung kemerdekaan negara Palestina, sehingga rakyat Palestina yang selama ini menderita karena ulah Zionis Israel dapat terbebas dari penderitaannya dan bisa pula menjalankan kehidupan ini sebagaimana layaknya bangsa-bangsa lain yang ada di dunia ini, katanya.
Ia juga mengharap, sebagai negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia sudah seharusnya bangsa Indonesia bersama-sama negara Muslim menjalin ukhuwah Islamiyah yang hakiki guna memenyalamatkan bangsa Palestina dari tangan penjajah Zionis Israel.
“Siapapun kita dari mananpun kita selagi mereka masih mengaku Muslim, mereka adalah saudara kita. Untuk itu marilah kita bangun dan ciptakan ukhuwah islamiyah yang hakiki sesuai dengan perintah Allah sehingga menjadikan ummat Muslim menjadi suatu kekuatan yang tidak mudah untuk di goyahkan oleh musuh Allah.”*
