Hidayatullah.com—Jet tempur pertama buatan dalam negeri Turki berhasil menyelesaikan penerbangan perdananya, dan sebuah video baru mengabadikan momen peluncurannya. Hal ini merupakan langkah maju bagi upaya Turki untuk mengembangkan pesawat tempur generasi kelima.
Negara ini sebelumnya dikeluarkan dari program F-35 yang dipimpin AS pada tahun 2019 sebagai konsekuensi pembelian sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia.
Turkish Aerospace Industries pada Rabu mengkonfirmasi bahwa pesawat tersebut, KAAN, telah menyelesaikan penerbangan pertamanya. Dan video yang dibagikan di media sosial menunjukkan jet tersebut lepas landas, terbang, dan mendarat di pangkalan udara Akinci.
CEO Turkish Aerospace Industries Temel Kotil mengatakan penerbangan tersebut memakan waktu 13 menit dan pesawat mencapai ketinggian 8.000 kaki.
KAAN adalah hasil upaya Angkatan Udara Turki selama lebih dari satu dekade, yang memprioritaskan pengembangan pesawat tempur buatan dalam negeri mulai bulan Desember 2010.
Dewan Riset Ilmiah dan Teknologi (TÜBITAK) Turki mengembangkan pesawat tersebut dengan fokus khusus pada teknologi sistem tembus pandang, pendukung kehidupan, dan pencegahan ledakan, dikutip Anadolu Agency (AA).
Teknologi yang dikembangkan TÜBITAK, termasuk komputer manajemen pusat, unit antarmuka avionik, jaringan deterministik, sistem operasi real-time multi-core, dan perangkat lunak middleware, digunakan dalam penerbangan pertama KAAN.
Pesawat ini diproduksi lokal dengan pasokan mesin dari General Electric (GE). Jet tempur ini mampu mencapai kecepatan maksimum 1,8 mach atau sekitar 2.222 km per jam.
Secara dimensi, jet tempur KAAN berkursi tunggal dan ganda ini memiliki panjang 21 meter, lebar sayap 14 meter, dan tinggi 6 meter. Berat lepas landas maksimum pesawat sekitar 27.215 kg.
Proyek yang diluncurkan pada tahun 2016 ini bertujuan untuk menggantikan armada tentara Turki yang menua, sementara Türkiye bertujuan untuk menggunakan mesin produksi dalam negeri pada KAAN dalam produksi massal, yang diharapkan akan dimulai pada tahun 2028.
Presiden Turki Recep Erdogan memposting bahwa negaranya telah melewati “tahap yang sangat kritis dalam cara memproduksi pesawat tempur generasi kelima sendiri,” dan menyatakan bahwa pesawat tersebut akan menginspirasi kepercayaan pada teman dan menimbulkan ketakutan pada musuh.
Meski demikian, banyak pakar mengatakan, penerapan kemampuan canggih ini mungkin masih membutuhkan waktu bertahun-tahun.*