IMAM IBNU MUBARAK menyatakan,”Aku telah meminjam sebuah pena di Syam (kini Syiria dan sekitarnya) namun aku lupa untuk mengambalikannya. Setelah aku sampai di Marwa (sebuah kota di Turkmenistan) aku dapati bahwa pena itu masih bersamaku. Maka aku kembali ke Syam untuk mengembalikan pena itu.” (Tahdzib At Tahdzib, 5/387)
Batapa tinggi sifat wara yang dimiliki oleh Imam Ibnu Mubarak! Semoga kita bisa mengambil pelajarannya dan suri tauladan./Hidayatullah.com