Hidayatullah.com—Milisi perlawanan yang didukung Iran menyerang sejumlah situs Zionis di Kawasan ladang Shebaa Lebanon yang diduduki. Yang diserang adalah 5 instalasi milter musuh, berupa stasiun radar, juga isntalasi di wilayah Ruwaisat Al-Alam, Al-Samaqa, Zibdin dan Ramtha, demikian lansir media lokal Lebanon Al Mayadeen (15/10/2023)
Milisi perlawanan yang menamakan diri dengan Hizbullah ini melakukan penyerangan dengan peluru ATGM dan roket Grad.
Sebelumnya, Hizbullah Lebanon mengatakan telah menembakkan roket ke arah sebuah pos tentara penjajah di Shtoula, Israel utara, sebagai tanggapan atas pembunuhan jurnalis Lebanon Issam Abdallah dan warga sipil lainnya.
Abdallah terbunuh dan enam wartawan lainnya terluka – termasuk dua reporter Al Jazeera – dalam penembakan pada hari Jumat oleh pasukan Israel di Lebanon selatan, menurut para saksi di tempat kejadian.
Serangan-serangan Hizbullah telah menyebabkan sejumlah korban tewas di kalangan penjajah Zionis.
Sejak Senin (09/10/2023), perbatasan Lebanon-Israel menjadi “garis perbatasan aktif” menyusul laporan dari militer Zionis bahwa sekelompok penyusup bersenjata telah masuk dari Lebanon.
Kontributor Al Jazeera di Lebanon, mengatakan bahwa suara tembakan terdengar di kejauhan: “Kami mendapatkan laporan bahwa rudal-rudal diluncurkan dari Lebanon selatan ke Israel utara [dan] Israel merespons. Jadi tidak diragukan lagi eskalasi di sepanjang salah satu perbatasan yang paling tidak stabil di wilayah ini”.
Tentara “Israel” yang didukung oleh helikopter mengklaim melumpuhkan sedikitnya dua orang bersenjata yang menyeberangi perbatasan dari Lebanon, kata pihak militer.
Sementara channel 12 Israel melaporkan 6 tentara Zionis terluka, salah satunya dalam kondisi kritis, dalam baku tembak dengan kelompok yang menyusup dari Lebanon tersebut.*
Baca juga: Hizbullah Bagikan Video Detik-Detik Peluru Kendali Menghantam 2 Prajurit Israel