Nuray Istiqbal melangkah mantap meninggalkan masa lalunya yang gelap menuju kehidupan baru yang damai, dengan hijab, Al-Qur’an di hati, dan harapan suatu hari dapat sujud di hadapan Ka’bah di Makkah dan belajar membaca Al-Quran
Hidayatullah.com— Nuray Istiqbal (nama hijrah Rae Lil Black), perempuan asal Jepang yang dulunya dikenal sebagai aktris film dewasa, kini tampil penuh kedamaian dengan identitas barunya sebagai seorang Muslimah. Perjalanan spiritual yang diawali dari sebuah pertemuan tak terduga di Thailand, mengubah arah hidupnya sepenuhnya.
Dari masa lalu yang kelam, Nuray melangkah mantap menuju masa depan yang lebih bercahaya, dengan hijab sebagai simbol ketenangan, dan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup.
“Saya merasa cantik dengan hijab, karena saya tak lagi perlu mengesankan siapa pun.” ujarnya dalam sebuah wawancara eksklusif dengan di Podcast “CURHAT BANG Denny Sumargo” hari Ahad (6/7/2025).
Nuray mulai mengenakan hijab saat berkunjung ke Malaysia, sekitar 10 bulan sebelum wawancara dilakukan. Ia mengaku mencoba berhijab untuk pertama kalinya sebagai bagian dari rasa ingin tahunya terhadap Islam.
“Saya mencoba hijab di Malaysia dan itu membuka jalan untuk terus belajar Islam,” kata perempuan yang kini menetap di Bangkok, Thailand.
Nuray awalnya tidak berencana menjadi Muslim. Perkenalannya dengan Islam terjadi secara tidak disengaja saat ia menghadiri acara spiritual di Thailand Selatan, yang ternyata adalah acara Islami.
Awalnya, ia mengira itu adalah forum umum tentang motivasi dan pengembangan diri. Namun, isi ceramah dan semangat para peserta membuatnya tersentuh.
“Saya belum pernah melihat energi seperti itu sebelumnya. Mereka berbicara tentang Al-Qur’an, tentang mendidik diri sendiri, tentang memperbaiki hati. Itu menyentuh saya.” katanya.
Rasa penasaran berubah menjadi ketertarikan. Ia mulai membaca buku-buku tentang Islam, khususnya Al-Qur’an versi terjemahan Jepang berjudul Yasashi Wayaku yang berarti “terjemahan mudah”.
Dalam waktu enam bulan, Nuray tidak hanya membaca, tetapi juga mempraktikkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-harinya. Setelah itu, ia memutuskan untuk bersyahadat.
“Sebelum saya masuk Islam, saya pastikan bahwa saya tahu apa yang saya yakini. Saya tidak ingin percaya pada sesuatu yang saya tidak kenal.” ujarnya.
Ia telah menyelesaikan bacaan Al-Qur’an terjemahan itu tiga kali, dan menjadikan membaca sebagai bagian dari rutinitas hariannya. Bagi Nuray, Al-Qur’an bukan hanya kitab suci, tetapi petunjuk praktis kehidupan.
“Setiap kali saya punya masalah atau rasa syukur, saya buka Al-Qur’an. Di sana selalu ada jawaban.”
Surat favoritnya adalah Ar-Ra’d ayat 11: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.”
Ayat ini menurutnya merepresentasikan seluruh perjalanannya. “Ayat itu seperti berbicara langsung padaku. Saat hati terbuka, perubahan datang,” katanya.
Belajar Ngaji di Makkah
Diketahui, Rael Lil Black adalah seorang figur publik dan selebriti media sosial asal Amerika Serikat yang dikenal melalui konten hiburan dan gaya hidupnya. Sebelumnya, Nuray Istiqbal pernah berkarier di industri film dewasa, sebuah masa lalu yang gelap dan pengalaman yang membentuk perjalanan hidupnya.
Namun, setelah melalui proses refleksi dan pencarian spiritual, Rael memutuskan untuk berhijrah ke Islam, yang mengubah arah hidupnya secara signifikan.
Setelah memeluk Islam, gaya hidupnya mengalami perubahan signifikan. Ia berhenti sepenuhnya dari dunia hiburan dewasa, tidak lagi berpesta, tidak menyentuh alkohol, dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk membaca dan belajar. “Gaya hidupku sebelumnya sudah sederhana, tapi Islam membuatnya lebih damai dan penuh makna.”
Di tengah perjalanannya, Nuray menyadari bahwa keputusannya tidak diterima semua pihak. Ia kehilangan ratusan ribu pengikut media sosial. Meski demikian, ia tidak menyesal.
“Saya tidak hidup untuk mengesankan orang. Saya hidup untuk Allah. Itu cukup.”
Saat ini, Nuray sedang mempersiapkan diri untuk pergi ke Makkah. Ia ingin pergi dalam kondisi siap, baik secara mental maupun spiritual.
“Saya ingin bisa membaca Al-Qur’an dengan lancar, dan melafalkannya langsung di depan Ka’bah. Itu akan menjadi momen istimewa.”
Di tengah semangatnya mendalami Islam, Nuray juga aktif membaca buku non-agama seperti filsafat, sejarah, dan politik. Ia membeli buku secara acak untuk memperluas sudut pandangnya.
“Saya ingin memahami sisi lain dari kehidupan dan cara berpikir orang. Itu membuat saya lebih bijak.”
Sebagai seorang mualaf, ia tidak terburu-buru soal pernikahan. Tekanan sosial agar segera menikah tidak mengganggunya. “Banyak Muslim dari lahir saja belum menikah. Saya serahkan semuanya pada Allah,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan pesan kepada generasi muda tentang pentingnya bijak menggunakan media digital. “Ingat, internet itu selamanya. Hati-hati dengan apa yang kamu tulis dan bagikan.” katanya tegas.
Meskipun masa lalunya sering dijadikan bahan perbincangan atau bahkan penilaian negatif, Nuray tidak ambil pusing.
“Saya tak bisa mengubah masa lalu. Tapi saya bisa belajar darinya. Dan sekarang, saya belajar untuk hidup dalam cahaya,” ucapnya.
Kini, ia lebih memilih diam ketika dihakimi. “Kalau aku bilang ‘tolong berhenti bicara tentang masa lalu’, orang justru makin membicarakannya. Jadi lebih baik diam, dan biarkan tindakan saya hari ini yang bicara.”
Nuray akan tampil dalam acara Amazing Muharram di Jepang, sebuah kegiatan keislaman yang mempertemukannya dengan banyak tokoh Muslim dari Indonesia. Ia mengaku tak sabar ingin mendengarkan ceramah dan memperkuat iman.
“Saya ingin menyimak dan terinspirasi. Mungkin setelah acara itu, saya akan tahu langkah saya selanjutnya,” ujarnya.*