Hidayatullah.com– Kebanyakan wilayah Kanada dan sebagian wilayah tetangga Amerika Serikat diselimuti asap dari kebakaran hutan di Provinsi Alberta yang terus berkobar dan tidak jelas kapan akan berakhir.
Sampai hari Kamis (11/5/2023), terhitung 75 kebakaran hutan aktif di Alberta, sebanyak 23 di antaranya dianggap sulit dikontrol.
Awal bulan Mei biasanya kebakaran hutan bermula di kawasan itu, tetapi para pakar menilai kebakaran kali itu di luar kebiasaan besarnya.
Suhu udara diperkirakan akan meningkat tajam dalam beberapa hari mendatang, sehingga dikhawatirkan akan ada lebih banyak kebakaran.
Gambar dari udara yang diambil US National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menunjukkan asap dari kebakaran hutan di Alberta merambah jauh ke timur ke sebagian wilayah Kanada, mencapai Quebec dan Ontario dan terus menuju perbatasan dengan Amerika Serikat.
Di wilayah Washington DC, ibu kota AS, lembaga pemantau cuaca National Weather Service hari Kamis mengatakan warna jingga terang saat matahari terbenam disebabkan oleh asap kebakaran hutan di Kanada yang masih tertahan di atmosfer lapisan atas.
Alberta, provinsi di bagian barat Kanada, sejauh tahun ini sudah mengalami 427 kebakaran hutan yang menghanguskan 410.000 hektare. Angka itu hampir dua kali lipat rata-rata lima tahun luas lahan yang terbakar di semua musim.
Di wilayah tetangga dekat British Columbia (BC) dan Saskatchewan juga terjadi kebakaran hutan dan penduduknya diminta untuk menyelamatkan diri beberapa hari terakhir.
Seperti Alberta, BC juga mengalami suhu panas yang tidak biasa mulai hari Jumat pekan lalu sampai hari Selasa.
Para ahli mengatakan bahwa meskipun kebakaran hutan dapat dipicu oleh keterlibatan manusia secara langsung, faktor alam juga berperan besar.
Dunia saat ini suhunya telah menghangat sekitar 1,2 derajat Celsius sejak era industri dimulai.*