Hidayatullah.com – Keberangkatan dan kepulangan jamaah haji maupun umrah selalu dinanti oleh keluarga dengan suka cita. Banyak dari mereka yang rela mengantarkan dan menyambut anggota keluarga tercinta mereka di bandara, di asrama haji, maupun di rumah.
Lazim di masyarakat untuk mengunjungi rumah mereka yang diundang Allah SWT ke Tanah Suci, baik untuk bersilaturahim dan meminta doa. Sebab seorang orang Muslim yang baru saja menunaikan ibadah haji terbebas dari dosa seperti bayi yang baru lahir sehingga doanya mudah dikabulkan.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ مِنْ ذُنُوْبِهِ كَيَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
“Siapa saja yang berhaji, lalu tidak berkata keji dan tidak berbuat dosa, niscaya ia pulang (suci) seperti hari dilahirkan oleh ibunya” (HR Bukhari, Muslim, An-Nasai, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Bagi para jamaah haji Indonesia, selain membawa pulang kisah perjalanan spiritual, mereka juga tak lupa membawa oleh-oleh. Kurma, air zamzam, sajadah, hingga parfum Arab menjadi barang yang hampir pasti mengisi koper para jamaah saat kembali ke tanah air.
Tradisi ini tidak hanya menjadi bentuk perhatian dan kasih sayang kepada keluarga dan kerabat, tetapi juga telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia yang melekat kuat dalam setiap perjalanan ibadah ke Tanah Suci.
Fenomena oleh-oleh ini berkembang seiring dengan meningkatnya jumlah jamaah umrah dan haji setiap tahunnya. Pasar oleh-oleh di kota-kota seperti Makkah dan Madinah pun ramai dipadati jamaah asal Indonesia yang berburu barang-barang khas dengan harga terjangkau. Tidak jarang, sebagian jamaah bahkan menyisihkan anggaran khusus untuk belanja oleh-oleh, menjadikan kegiatan ini sebagai agenda penting di sela-sela ibadah mereka.
Memberi Oleh-oleh: Sunnah yang Menguatkan Ukhuwah.
Membawa oleh-oleh untuk diberikan kepada saudara sesama muslim memang bukan kewajiban, namun kebiasaan ini merupakan ajaran Islam tentang anjuran untuk menyenangkan orang lain (idkhal surur).
Kesunahan membawa oleh-oleh untuk diberikan keluarga dijelaskan oleh Imam Al Ghazali dalam Ihya Ulumuddin:
وينبغي أن يحمل لأهل بيته وأقاربه تحفة من مطعوم أو غيره على قدر إمكانه فهو سنة…. لأن الأعين تمتدّ الى القادم من السفر والقلوب تفرح به،فيتأكد الإستحباب في تأكيد فرحهم وإظهار التفات القلب في السفر الى ذكرهم بما يستصحبه في الطريق لهم
“Dan dianjurkan untuk membawa oleh-oleh (buah tangan), baik berupa makanan atau lainnya untuk keluarga dan kerabatnya sesuai kemampuannya. Dan hal yang seperti itu hukumnya sunnah…… Karena pandangan mata akan melihat sesuatu yang dibawa selepas dari bepergian. Hati mereka akan merasa senang akan kedatangannya dan akan menjadi lebih bertambah Bahagia bila disertai dengan oleh-oleh yang dibawanya. (Ihya’ Ulumuddin juz 2 hlm 257)
Tradisi Bawa Buah Tangan dari Tanah Suci: Antara Syukur dan Simbol Perjalanan Spiritual
Selain membawa oleh-oleh, ada juga jamaah haji maupun umrah yang menggelar hajatan kecil-kecilan sebagai bentuk syukur atas selesainya perjalanan spiritual mereka. Hal ini diperbolehkan dalam Islam dan Rasulullah pernah melakukannya.
Imam An-Nawawi menyebut tradisi ini dengan Naqiah, yakni syukuran dalam rangka menyambut saudara yang tiba usai bepergian jauh termasuk ibadah haji.
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم لَمَّا قدِمَ النَّبيُ صلَّى اللهُ عليْهِ وسلَّمَ المدينةَ : نَحر جَزورًا ، أو بقَرةً
“Sesungguhnya Rasulullah SAW ketika tiba di Madinah sepulang safar, beliau menyembelih unta atau sapi (HR Bukhari).
Apa Saja Oleh-oleh Umroh yang Paling Dicari Jamaah?
Ada beberapa oleh-oleh khas Tanah Suci yang paling dicari jamaah haji dan umrah Indonesia. Berikut kami sertakan daftarnya;
- Air Zamzam
Air zamzam merupakan oleh-oleh paling ikonik dan nyaris wajib dibawa pulang. Air suci ini dipercaya memiliki banyak keberkahan dan khasiat, sehingga sering dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan teman dekat sebagai bentuk syukur dan berbagi berkah dari Tanah Suci.
- Kurma (terutama Kurma Ajwa)
Kurma, khususnya kurma Ajwa yang diyakini sebagai kurma kesukaan Nabi Muhammad SAW, sangat populer di kalangan jamaah. Selain sebagai makanan sunnah, kurma juga dianggap sebagai simbol dari Tanah Suci dan cocok dijadikan buah tangan yang disukai banyak orang.
- Sajadah
Sajadah dengan motif khas Arab sering dibeli sebagai oleh-oleh, baik untuk diri sendiri maupun sebagai hadiah. Bahannya yang lembut dan desainnya yang menarik menjadikan sajadah oleh-oleh yang fungsional dan penuh makna religius.
- Tasbih dan Aksesoris Ibadah
Tasbih dari batu alam atau kayu khas Arab sering dicari sebagai simbol spiritualitas dan kenang-kenangan dari perjalanan ibadah. Selain tasbih, ada juga cincin akik, penanda ayat Al-Qur’an, dan peci yang sering dibeli sebagai oleh-oleh.
- Parfum Arab (Attar)
Parfum tanpa alkohol atau attar khas Arab diminati karena wanginya yang tahan lama dan eksotis. Parfum ini biasanya dikemas dalam botol kecil cantik, cocok dijadikan hadiah untuk keluarga atau sahabat.
Tak hanya menyenangkan saudara sesama muslim, rekomendasi oleh-oleh di atas juga dapat membuat pemberinya mendapatkan kebaikan dan keberkahan karena bermanfaat.
Hampers Oleh-oleh Umroh: Tren Baru yang Semakin Diminati
Belakangan ini, para jamaah haji dan umrah tidak lagi membagikan satu dua oleh-oleh secara terpisah, tetapi dibungkus secara elegan dan personal dalam bentuk hampers. Tren hampers oleh-oleh umroh semakin populer di kalangan jamaah Indonesia, terutama sejak tahun 2023 dan terus berkembang hingga 2025.
Satu hampers biasanya berisi bermacam oleh-oleh, seperti air zamzam botol kecil, kurma, parfum, camilan khas seperti kacang Arab.
Kenapa Jamaah Justru Beli Air Zam-zam di Indonesia?
Jamaah haji dan umrah cenderung membeli oleh-oleh dari Tanah Suci di Indonesia. Itu terjadi lantaranya adanya pembatasan membawa oleh-oleh resmi dari Arab Saudi, terutama air zam-zam.
Menurut aturan resmi dari Kemenag, yang berkoordinasi dengan pihak berwenang Arab Saudi, setiap jamaah haji dan umrah hanya diperbolehkan membawa maksimal 5 liter air zamzam. Air tersebut biasanya sudah dikemas dalam galon khusus yang disediakan secara resmi di bandara Arab Saudi dan diberikan kepada jamaah sebelum kembali ke tanah air.
Sehingga, membeli buah tangan di toko oleh-oleh umroh terdekat di Indonesia menjadi pilihan praktis bagi para jamaah karena lebih efisien.
Kuota Bagasi Pesawat Umroh & Tips Belanja Oleh-oleh Secara Efisien
Untuk keberangkatan umroh dari Indonesia, sebagian besar maskapai (seperti Saudia Airlines, Garuda Indonesia, Qatar Airways, Emirates, dan Turkish Airlines) menerapkan batas bagasi sebagai berikut:
Bagasi terdaftar (checked-in): 30 kg per jamaah
Kabin (hand carry): 7 kg
Tambahan khusus:
Jamaah biasanya mendapatkan jatah 5 liter air zamzam secara terpisah dari jatah bagasi, yang akan dibagikan di bandara saat kepulangan. Air zamzam ini tidak boleh ditaruh dalam koper sendiri.
⚠️ Catatan: Kebijakan bisa sedikit berbeda tergantung maskapai, jadi penting untuk selalu mengecek info resmi tiket atau agen travel umroh.
Tips Mengemas Oleh-Oleh agar Tidak Kelebihan Berat
- Gunakan koper berbobot ringan dan tahan banting
Pilih koper berbahan polycarbonate yang kuat tapi ringan. Berat kosong koper bisa mengurangi jatah bagasi secara signifikan jika terlalu berat.
- Pisahkan barang pribadi & oleh-oleh sejak awal
Gunakan tas kabin untuk pakaian pribadi dan barang penting, sedangkan koper besar difokuskan untuk oleh-oleh. Ini membantu distribusi berat yang lebih efisien.
- Pakai vacuum bag untuk hemat ruang
Untuk oleh-oleh berbentuk kain seperti sajadah atau gamis, gunakan vacuum bag agar lebih tipis dan efisien secara ruang.
- Bawa tas belanja lipat
Sangat berguna untuk membawa oleh-oleh yang mendadak dibeli di hari terakhir. Bisa masuk ke bagasi kabin jika masih muat.
- Gunakan timbangan digital koper
Ini wajib dimiliki untuk menghindari biaya kelebihan bagasi di bandara.
Toko Hamidah di Jogja: Pusat Oleh-oleh Umroh Kekinian dengan Sentuhan Islami
Toko Hamidah yang terletak di Jl Wiratama, Jogja, menjadi contoh sukses toko oleh-oleh umroh yang mengangkat nuansa islami dan lokal. Salah satu toko oleh-oleh umroh jogja itu menjual bermacam kurma kualitas premium, air zamzam kemasan, hingga perlengkapan ibadah.
Produknya mencerminkan nilai-nilai Islami dengan desain elegan—cocok dijadikan hampers atau hadiah keluarga.
Pelanggan menyukai suasana nyaman, pelayanan ramah, serta kurasi produk yang sangat sesuai dengan semangat ibadah. Selain itu, toko ini juga menjual produk secara online, menjangkau jamaah dari seluruh Indonesia.

Oleh-oleh Umroh dan Potensi Bisnis Online
Seiring berkembangnya e-commerce Islami, banyak pelaku usaha oleh-oleh mulai beralih ke digital. Ini membuka peluang besar bagi UMKM, reseller, maupun jamaah yang ingin berbagi keberkahan lewat hampers Islami.
Toko seperti Hamidah juga merambah pasar online, menjadi jawaban untuk jamaah yang mencari toko oleh oleh umroh terdekat, meski secara fisik berjauhan.
Dari Jamaah ke Dakwah: Oleh-oleh sebagai Sarana Menyebar Keberkahan
Lebih dari sekadar buah tangan, oleh-oleh bisa menjadi media dakwah. Tasbih yang dibagikan mungkin akan membuat seseorang lebih sering berdzikir. Sajadah bisa menyentuh hati yang jauh dari shalat. Bahkan parfum sunnah bisa mengingatkan kita pada Rasulullah ﷺ.
Itulah mengapa memilih oleh-oleh tidak boleh asal. Pilih yang berkualitas, bermanfaat, dan sarat makna. Untuk wilayah Jogja dan sekitarnya, Anda bisa mengandalkan Toko Hamidah sebagai pusat oleh-oleh umroh terbaik.*