Hidayatullah.com –Pemerintahan Palestina yang berkuasa di Gaza, hari Senin mengecam Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle yang menolak untuk bertemu dengan para pejabat Hamas.
Anggota legislatif yang juga pemimpin senior Hamas Kamal Shrafi, mengatakan bahwa sementara gerakan perlawanan Palestina itu menyambut kedatangan pejabat setingkat dirinya, maka adalah “salah sama sekali jika datang ke Gaza tanpa menemui wakil dari pemerintah yang berkuasa.”
Westerwelle adalah pejabat pemerintah Jerman yang pertama kali berkunjung ke Gaza dalam empat tahun terakhir. Hari Senin (8/11) dia mengunjungi sebuah sekolah putri dan berkeliling ke tempat pengolahan air.
Westerwelle beralasan tidak mau bertemu dengan Hamas karena kelompok itu menolak untuk berhenti melakukan perlawanan dan mengakui hak Israel untuk mendirikan negara.
Sebagaiman diketahui, negara-negara Uni Eropa, AS dan Kanada menganggap Hamas adalah organisasi teroris, sehingga meskipun mereka memenangkan pemilu secara sah sekutu-sekutu Israel itu tidak akan mengakui kemenangan Hamas.
“Kami sangat mengecam penolakan para pejabat dan diplomat untuk melakukan pembicaraan dengan pemerintah Palestina yang sah dipilih oleh rakyat Palestina secara terbuka. Setiap pejabat yang datang ke Gaza tidak menemui seorangpun di sini, dan itu sangat menghinakan,” kata Shrafi kepada agen berita Jerman DPA.
Dari pernyataan Westerwelle di hadapan para wartawan Senin kemarin, jelas terlihat bahwa dirinya tidak mengakui pemerintahan Hamas, meski dia menentang blokade atas Gaza.
“Blokade atas Gaza mendukung ekstrimisme dan memperlemah (kelompok) moderat, dan kita tidak seharusnya melupakan Gaza sebagai bagian dari solusi dua negara yang kita (sedang) usahakan,” katanya dalam kunjungan singkat ke Gaza. Siapa yang dimaksudkan dengan ekstrimis oleh Westerwelle, tidak lain adalah Hamas dan kelompok perlawanan lainnya.[di/maan/ hidayatullah.com]