Hidayatullah.com—Orang terkaya di Aljazair dan empat miliarder lain yang dikenal sebagai orang dekat mantan presiden Abedelaziz Bouteflika telah ditangkap terkait penyelidikan kasus suap, lapor stasiun televisi pemerintah seperti dilansir Reuters hari Senin (22/4/2019).
Mereka yang ditangkap adalah Issad Rebrab, yang dianggap sebagai orang terkaya di Aljazair yang bergerak dibidang industri makanan dan rafinasi gula. Empat lainnya adalah kakak-beradik dari keluarga miliarder Kouninef.
Langkah itu diambil setelah pekan lalu kepala staf AD Letjen Gaid Salah mengatakan bahwa dia menduga kalangan elit yang dekat dengan kekuasaan era presiden Bouteflika akan diadili dalam perkara suap.
Rebrab merupakan chairman dari perusahaan milik keluarga Cevital, yang mengimpor gula mentah dari Brazil dan mengekspor gula putih ke Tunisia, Libya, serta negara-negara lain di kawasan Timur Tengah.
Sebelum kabar perihal penangkapan itu, lewat Twitter Rebrab mengatakan bahwa dia sudah pergi ke kantor kepolisian secara sukarela guna membicarakan masalah peralatan milik perusahaannya yang masih ditahan di pelabuhan Aljir.
Stasiun televisi kemudian menayangkan sebuah mobil polisi yang membawa Rebrab ke pengadilan.
Rebrab, yang juga pemilik koran “Liberte”, diperiksa utamanya berkaitan dengan perpindahan modal dari dan ke luar negeri, penyusutan laporan tentang tagihan impornya serta perihal impor barang-barang bekas, lapor kanal TV pemerintah.
Sedangkan keluarga super kaya Kouninef dikenal dekat dengan Bouteflika, yang berkuasa di Aljazair selama 20 tahun.
Hari Sabtu (20/4/2019), stasiun TV pemerintah melaporkan bahwa mantan perdana menteri Ahmed Ouyahia dan menteri keuangan saat ini Mohamed Loukal, keduanya orang dekat Bouteflika, sudah dipanggil untuk diperiksa terkait dengan dugaan penyalahgunaan uang negara.
Bouteflika digantikan oleh Albdelkader Bensalah, ketua majelis tinggi parlemen Aljazair, yang menduduki sementara kursi kepresidenan selama 90 hari sampai pemilu digelar pada tanggal 4 Juli.*