Hidayatullah.com–Ribuan orang ambil bagian dalam aksi protes di ibukota Maroko, Rabat, menuntut pembebasan 42 aktivis antikorupsi dan pengangguran.
Aksi hari Ahad (21/4/2019) tersebut digelar oleh kelompok-kelompok politik dan hak sipil, serta keluarga para aktivis yang ditahan, lapor BBC.
Unjuk rasa digelar sepekan setelah pengadilan mengukuhkan hukuman penjara terhadap para aktivis yang melakukan protes pada tahun 2016 dan 2017, Aksi mereka dianggap membahayakan negara.
Para pengunjuk rasa hari Ahad tampak membawa bendera, spanduk dan foto puluhan aktivis yang ditangkap, yang merupakan anggota kelompok Hirak Rif (Gerakan Rif).
Demonstrasi itu juga menuntut pembebasan jurnalis Hamid El Mahdaoui, yang dihukum penjara 3 tahun karena meliput unjuk rasa di Rif bagian utara Maroko.
Pada Juni 2018, pengadilan menghukum pemimpin Hirak Rif, Nasser Zefzaki, penjara 20 tahun. Hukuman serupa diberikan kepada aktivis Ouassin El Boustati dan Samir Ghid. Sejumlah aktivis lain dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.
Hirak Rif menggelar aksi protes pada tahun 2016 dan 2017 menyusul kematian seorang tukang ikan di Al-Hoceima, sebuah kota di Rif.
Penjual ikan Mohcine Fikri tewas diseruduk truk sampah saat sedang memunguti ikan-ikannya yang disita oleh polisi setempat.
Insiden itu menyulut kemarahan warga dan membuat ribuan orang berbondong-bondong turun ke jalan memprotes arogansi aparat pemerintah, serta korupsi dan penyalahgunaan wewenang yang merajalela di kalangan mereka.*