Hidayatullah.com–Memasuki bulan Muharram 1433 H tepat Januari 2012 kemarin, Insitute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) telah memasuki umur ke-9 tahun. Meski masih muda, kiprahnya ikut mewarnai dunia pemikiran Islam di Indonesia, khususnya mempromosikan gagasan dan gerakan “membangun tradisi ilmu menuju Peradaban Islam”.
Bekerjasama dengan Komunitas Muslimah untuk Kajian Islam (KMKI) acara “Sembilan Tahun INSISTS” akan diperingati dalam sebuah orasi dan ceramah ilimiah menghadirkan Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, M. Phil serta peluncuran buku “Rasional Tanpa Menjadi Liberal” (Kumpulan Tulisan Islamia Republika) dan “Miyskat: Refleksi dari Westernisasi, Liberalisasi menuju Islamisasi”.
“Baru sembilan tahun. Tapi ini adalah usia permulaan untuk kerja besar yang akan terus dilaksanakan dan coba diemban oleh INSISTS, berusaha menghidupkan tradisi ilmu bagi Indonesia,” ujar Hery Nurdi, humas peringatan “9 Tahun INSISTS”.
Karya Ilmiah
Selain mempromosikan gerakan “membangun tradisi ilmu menuju peradaban Islam”, INSISTS juga gencar melakukan workshop dan melahirkan penerbitan.
Sejak didirikan, lembaga ilmiah ini telah melaksanakan ratusan kali seminar, workshop, pelatihan, dalam bidang pemikiran Islam untuk para dosen, mahasiswa, pimpinan pesantren, kalangan profesional, dan sebagainya. Workshop-workshop juga di selenggarakan di berbagai belahan dunia; termasuk Malaysia, Mesir dan Saudi.
INSISTS juga menjalin kerja sama dengan sejumlah universitas untuk program pelatihan pemikiran Islam bagi para dosen dan mahasiswa di Perguruan Tinggi Islam. Bulan Maret 2007, misalnya, bekerja sama dengan Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), memberikan pelatihan tentang pemikiran dan peradaban Islam selama satu tahun kepada para pimpinan Kampus dan dosen-dosennya.
INSISTS juga mengembangkan mata kuliah dan kursus-kursus Islamic Worldview, bahkan telah diajarkan di sejumlah program pascasarjana studi Islam seperti di Universitas Ibn Khaldun Bogor, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Islam az-Zahra, Pascasarjana Institut Studi Islam Darussalam Gontor.
Di bidang penulisan, sejumlah buku karya. Di antaranya; Buku “Wajah Peradaban Barat” oleh Dr. Adian Husaini, “Tren Pluralisme Agama” oleh Dr. Anis Malik Thoha (mendapat penghargaan sebagai buku terbaik dalam Islamic Book Fair tahun 2006 dan 2007), “Metode Bibel dalam Studi al-Quran: Kajian Kritis” oleh Adnin Armas, M.A dan buku Henri Shalahuddin M.A, berupa kritik pemikiran Nasr Hamid Abu Zaid berjudul “Al-Qur’an Dihujat” juga karya Dr. Syamsuddin Arif berjudul “Orientalisme dan Diabolisme Intelektual”.
Sebelumnya saat musyawarah menyongsong milad INSISTS di Trawas, Mojokerto, 16-18 Desember 2011, INSISTS telah melahirkan komunitas di bawah INSISTS Network. Di antaranya PSPI (Solo), InPAS (Surabaya), ITCON (Malang), AFSIC (Aceh), PIMPIN (Bandung) dan ISFI (Islamic Studies Forum for Indonesia) yang berada di Kualalumpur, Malaysia.*