Hidayatullah.com–Integritas ilmu dan akhlaq ulama yang kharismatik, visioner dan disegani seluruh lapisan umat, semakin langka di tengah masyarakat. Selain itu, kesenjangan penerapan fatwa yang telah dikeluarkan para ulama kepada umat dan kurangnya koordinasi di antara ormas Islam, membuat kekuatan Islam terpecah dan menjadi tidak maksimal.
Atas dasar keprihatinan masa depan Islam di Indonesia dan pemikiran tanggungjawab ulama dalam memimpin perubahan umat, para intelektual dan dai membentuk wadah pergerakan dan jaringan yang menaungi semua elemen ormas Islam bernama Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI).
“Ini adalah gerakan berbasis ilmu yang ujungnya justru memperkuat kepemimpinan informal Islam seperti para ulama,” ujar Sekjen MIUMI Bachtiar Nasir kepada hidayatullah.com, Senin (27/02/2012).
Menurut Bachtiar yang juga pimpinan pusat Ar-Rahman Quranic Learning Center (AQL), intelektual yang bergabung dalam gerakan ini umumnya adalah para cendekiawan dan ulama muda yang mendalami bidang keahlian ilmu masing-masing. Tapi yang jelas, mereka semua memiliki tiga ciri; anti paham sesat, anti paham sekuler dan anti paham liberal.
Dan yang jelas, keanggotaan ulama muda ini jauh dari politik dan partai politik.
“Tidak ada orang partai atau wakil partai di sini, “ tambahnya.
Menurut Hamid Fahmy Zarkasyi yang telah ditunjuk sebagai Ketua Majelis Pimpinan MIUMI yang didirikan 3 Januari 2011 yang lalu, gerakan ini tidak akan menjadi pesaing ormas Islam atau Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Karena berbasis ilmu dan intelektual, justru akan memperkuat ormas Islam dan ulama.“
Karena itu tak perlu khawatir akan menyaingi lembaga Islam yang sudah ada. Sebab kehadirannya justru memperkuat dan mendorong peran-peran dakwah yang telah ada. Sebab, penekanan lenvaga ini hanya pada basis ilmu dan riset ilmiah.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menurut Hamid yang juga menjabat sebagai Direktur INSISTS ini, dalam waktu dekat MIUMI akan dibuka di beberapa daerah.
Acara deklarasi MIUMI akan dihadiri 15 inisiator utama MIUMI, sejumlah tokoh-tokoh Islam dan politikus. Di antaranya ada Pimpinan Umum PP Muhammadiyah, Dr. Din Syamsuddin, Dr. Hidayat Nur Wahid juga Bambang Widjajanto.
Acara digelar pada hari Selasa, 28 Februari 2012 malam di Ruang Puri Ratna Lt. 2, Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta Pusat.*
foto: Rapat MIUMI/bachtiarnasir.net