Hidayatullah.com-– Di aula gedung Bank Bukopin, Pancoran Jakarta Selatan. Majelis Intelektual Dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) kembali menggelar kajian Grand Launching buku Misykat karangan dari Dr. Hamid Fahmi Zarkasy pada hari Ahad (27/05/2012) dengan tema “Refleksi Tentang Islam, Westernisasi & Liberalisasi.”
Bachtiar Nasir sekjen MIUMI menjelaskan bahwa pemikiran Hamid yang dituangkan ke dalam buku Misykat merupakan salah satu masterpiece dari MIUMI, yang ditujukan untuk meluruskan pemikiran pemikiran liberal seperti Dr Nurcholish Madjid yang selama ini dikenal tokoh pembawa sekulerisme, liberalism hingga westernisasi di Indonesia.
“Dan Sesungguhnya pemikiran – pemikiran Nurcholish Madjid ini banyak menyimpangkan tauhid,” jelas pengelola Arrahman Qur’an Center (AQC) ini.
Sementara Hamid Fahmi Zarkasy menjelaskan dalam jumpa persnya bahwa tujuan dia menulis buku Misykat ini agar masyarakat Indonesia, secara khusus umat Islam mengerti akan ancaman dari bahaya liberalisme, sekulerisme hingga westernisasi.
“Karena ragam dari liberalisasi itu pertama adalah nihilisme, menihilkan nilai. Yang kedua pluralisme, yang ketiga desakralisasi, yang keempat equality, yang kelima demokratisasi yang semuanya itu bermuara kepada marjinalisasi agama,” jelasnya.
Hamid juga menjelaskan wacana liberalisme yang diajarkan tidak justru membuat sebuah tatanan masyarakat menjadi toleran, namun arah dari liberalisme tidak lebih untuk sebuah gagasan relativisme kebenaran, dimana dari situ tidak ada satupun orang yang boleh mengklaim bahwa dia memiliki satu satunya kebenaran, dan merasa paling benar sendiri dengan agamanya.
“Intinya bahwa buku ini ingin memberi sumbangan pemikiran kepada bangsa ini, bahwa identitas bangsa Indonesia itu harus kita pertahankan dan tantangan yang berasal dari negara luar yang bentuknya dalam hal ini pemikiran, harus kita hadapi dan harus kita selesaikan secara intelektual juga” tambahnya lagi.
Dr Hamid Fahmi adalah seorang intelektual sekaligus pewaris Pondok Modern Darussalam Gontor, yang juga anak kandung dari (alm) KH. Imam Zarkasy, salah satu dari tiga pendiri PP Modern Darussalam Gontor.
MIUMI sendiri akan mewakafkan sebanyak 1000 buku Misykat yang akan dikirim ke 1000 lembaga pendidikan yang ada diseluruh Indonesia. Adapun para tokoh – tokoh yang hadir di acara ini antara lain; Taufik Ismail, KH. Kholid Ridwan, KH Ahmad Satori Ismail hingga Fuad Bawazier, sedangkan pembawa acaranya adalah penyiar senior stasiun TVRI, Imam Priyono.*