Hidayatullah.com–Polemik mengenai misteri kematian Yassir Arafat terus memanas. Propaganda Israel bahwa Arafat meninggal karena HIV/ADIS-pun terus dituntut pembuktiannya baik dari pihak keluarga maupun dari rakyat Palestina sendiri.
Ketidakseriusan Israel untuk membuktikan argumentasinya telah membuat dunia International menguatkan tuduhan bahwa penyelewengan citra Yassir Arafat mati karena HIV/AIDS justru membuat mata dunia semakin curiga bahwa Israel memang ada dibalik pemberian racun pollinium untuk membunuh Arafat.
“Kami menuduh Israel membunuh Yassir Arafat dengan racun,dan kami bisa membuktikan bahwa Arafat memang mati karena diracun,” kata Tawfiq Tirawi, Kepala Komite Penyelidikan Kematian Arafat, pada konferensi pers di Tepi Barat Ramallah.
Kecurigaan masyarakat Palestina ini juga mendapat konfirmasi serius dari laboratorium forensik international di Swiss yang telah meneliti dan didokumentasikan dalam sebuah film documenter Al Jazeerah. Fakta kandungan racun radioaktif polonium yang disebarkan dibarang-barang pribadi Arafat tersebut belum bisa dibantah Israel dengan akademisi medis.
Israel yang justru menyebar berita bahwa Arafat mati karena HIV/AIDS justru tetap menolak tuduhan bahwa mereka ada dibalik peracunan Yassir Arafat.
“Israel tidak terlibat dalam kematian Arafat, Semua bukti medis di tangan Palestina itu semua tidak lebih dari sebuah klaim sepihak,” kata juru bicara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Mark Regev.
Sikap Mark Regev ini lantas mendapat tanggapan dari Keponakan Arafat Nassir al-Qidwa, Ketua Yayasan dari Arafat Foundation. Nassir menyakini bahwa “tidak ada lagi keraguan Arafat dibunuh oleh keracunan”.
Nassir tidak segan-segan meminta agar Israel membuktikan tuduhannya mengenai tuduhan HIV/AIDS kepada Arafat. Ia bahkan menantang Zionis-Israel untuk meneliti jasad Yassir Arafat.
“Kami siap untuk bekerja dengan laboratorium Swiss untuk mengambil sampel dari tubuh Arafat,” tambahnya yang didukung sepenuhnya oleh Suha Arafat istri dari mendiang Yassir Arafat.*