Hidayatullah.com–Salah satu masalah terbesar dalam bidang pendidikan Islam adalah dikotomisasi ilmu pengetahuan. Hal itu menjadi visi Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) dalam membangun kampus. Demikian dikatakan Adnin Armas, Direktur Eksekutif INSISTS kepada hidayatullah.com, belum lama ini.
“Sekarang mencari seorang ustadz yang pakar fisika itu sulit. Termasuk seorang yang faqih dalam bidang agama tapi menguasai multimedia,” ujarnya.
Kampus INSISTS nantinya mencoba melakukan Islamisasi Ilmu. Dengan mengedepankan konsep Islamic Worldview, diharapkan lahir generasi baru Al Khawarizmi, Al Biruni maupun Ibnu Haitham. Ulama tapi juga pakar dalam bidang optik dan astronomi.
“Ini yang kita harapkan muncul di generasi mendatang,” mimpinya.
Untuk menempuh itu,nantinya Kampus INSISTS tidak hanya membuka berbagai program studi agama, tapi juga ilmu umum lainnya.
“Karena bagi kita, agama dan ilmu-ilmu umum harus saling bergabung. Tapi tetap basisnya agamanya kuat,” paparnya yang juga menjelaskan program bahasa di luar Arab dan Inggris untuk dikuasai mahasiswa.
Hingga kini proses kaderisasi untuk para pendidik terus dijalankan INSISTS. Berbagai dosen dari luar juga berencana mengajar ketika kampus ini tegak berdiri.
“Kita punya jaringan di luar. Dosen yang akhlak dan ilmunya juga baik,” tandasnya.*