Hidayatullah.com–Muharram Education Fair atau disingkat MEF layak menjadi agenda nasional, yang perlu mendapat dukungan semua pihak terlebih pemerintah. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Hery Pansila.
Hal itu dikatakan Hery Pansila saat membuka gelaran Muharram Education Fair (MEF) 2014 di Kompleks Pesantren Hidayatullah, Kota Depok, Jawa Barat, ditutup Ahad (9/11/2014).
Muharram Education Fair 2014 yang digelar di Kampus Hidayatullah Depok ini merupakan ajang lomba yang mempertandingkan sejumlah cabang olahraga, seni, dan kecerdasan intelektual, yang diikuti puluhan sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA se-Kota Depok.
“Menurut kami MEF adalah sarana edukasi untuk menumbuhkan dan mendorong lahirnya sumber daya insani yang cerdas, beriman, dan berperadaban Islam,” kata Hery Pansila.
MEF yang digagas oleh Pondok Pesantren Hidayatullah Depok ini hendaknya dapat terus digulirkan. Tidak saja oleh Pesantren Hidayatullah, tapi juga oleh semua penyelenggara pendidikan yang peduli terhadap perkembangan dan peningkatan kompetensi.
Dia menegaskan, MEF yang kedua ini selanjutnya harus didorong menjadi agenda nasional untuk menciptakan generasi kompetitif agar bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
“Ini adalah cerminan bagi anak-anak untuk mencapai cita-cita dan harapan. Santri Hidayatullah adalah agent of change,” ujarnya di kesempatan tersebut usai menyaksikan beberapa penampilan keterampilan berbahasa asing santri pendidikan Hidayatullah Depok.
Hery menyatakan kekagumannya terhadap kemampuan bahasa yang telah ditelurkan oleh program English Community Hidayatullah Depok.
Karenanya, ia menyampaikan apresiasi terhadap program pemantapan bahasa Arab dan Inggris tersebut, sebab hal itu seiring dengan kesiapan bangsa Indonesia menghadapi pemberlakukan pasar bebas wilayah Asean atau ASEAN Free Trade Agreement (AFTA) pada 2015 mendatang.
“Filipina saja telah mengirimkan puluhan mahasiswanya untuk belajar bahasa Indonesia di Universitas Jember. Nah kalau kita sebagai tuan rumah saja tidak siap, ya mau dapat apa,” katanya memotivasi.
Lebih jauh Hery menjelaskan, Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada manusia melalui Nabi Muhammad SAW, agar Islam bisa menjadi kekuatan besar dan super power.
“Tapi kita tidak akan bisa menjadi super power kalau tidak bisa bersaing. Maka dari itu, saya berharap dari kegiatan MEF akan lahir presiden dan menteri,” tukasnya.
Hery menambahkan, Hidayatullah layak menjadi mercusuar bagi yang lain. “Saya sangat memberikan apresiasi kepada Hidayatullah yang saya kenal memiliki kepedulian yang sangat tinggi di berbagai aspek,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, KH. Wahyu Rahman, menyampaikan, semua pihak harus sama-sama menyadari bahwa tidak mudah melakukan proses pendidikan dalam rangka mempersiapkan SDM yang berkualitas.
“Tanggungjawab ini adalah tanggungjawab kita semua dalam rangka mewujudkan generasi dambaan untuk bangsa ini. Bukan hanya tanggungjawab pemerintah, pesantren, atau sekelompok organisasi saja,” ujar Wahyu Rahman.
MEF 2014 yang mengusung tema “Momentum Hijriyah Upaya Mewujudkan Pendidikan Karakter Berbasis Tauhid” ini, kata Wahyu, sekaligus dalam rangka menyongsong AFTA 2015.
Dengan kegiatan ini diharapkan para peserta dan segenap civitas kampus Hidayatullah Depok dapat terus berpacu dalam mengembangkan diri. Tidak saja dari sisi aspek spiritualitas tapi juga kemampuan praktis dan akademis.*