Hidayatullah.com– Ini juga sisi lain hajatan besar umat Aksi Damai 411. Sejak Kamis malam (03/11/2016), massa tumpah ruah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Mereka hendak mengikuti unjuk rasa bertajuk Aksi Bela Islam II yang berlangsung keesokan harinya, Jumat (04/11/2016) itu.
Jumat pagi, sekitar pukul 08.00 WIB, di sekitaran pintu gerbang Al-Fattah dari arah Katedral telah dipadati orang. Di emperan-emperan gerbang masuk pun demikian.
Umumnya massa terlihat mengenakan pakaian putih-putih. Berbagai kelompok massa beserta atributnya membaur.
Tampak ada juga yang memilih beristirahat. Rebahan. Tidur-tidur ayam. Tumpukan tas yang menjadi alas kepala menandai jika mereka datang dari luar kota.
Diprediksi Hujan Campur Petir, Langit Jakarta Cerah 4 November
Tidak saja di luar. Pagi itu penumpukan massa juga sudah terjadi di areal dalam masjid terutama di koridor toilet. Pantauan hidayatullah.com, semua sisi koridor toilet padat dengan antrian orang yang ingin menuntaskan hajat.
Seperti yang terpantau di koridor lorong dekat komplek KB-RA Istiqlal. Antrian mengular. Barisan antrian laki-laki tampak berjejal.
Kelompok rombongan wanita tampak turut berbaris rapi dalam antrian. Dari slayer yang dibebatkan di kepala, mereka berasal dari salah satu kelompok majelis.
Rupanya, mungkin karena kebelet, ditambah antrian yang terus memanjang, salah seorang ibu berperawakan tinggi nyeletuk, “Bapak-bapak matsna-matsna saja”.
“Iya, yang bapak-bapak matsna-matsna saja. Kasihan ibu-ibu,” buru ibu lainnya diiringi senyum kecil.
“Ayo, bapak-bapak, ditantang tuh disuruh matsna-matsna,” tukas seorang bapak kemudian yang disambut tawa riuh seisi ruangan.
“Bapak-bapak matsna-matsna nggak apa-apa, biar cepat. Dicoba dulu, bisa kok berdua,” seloroh seorang Muslimah lain yang mengaku datang dari Tebet bersama rombongan lainnya.
Bukan Poligami
Diketahui, kata “matsna” atau berarti “dua” adalah tuturan umum sebagian orang untuk menyebut istilah lain dari poligami.
Tapi yang dimaksud “matsna” oleh ibu-ibu di koridor Istiqlal tersebut bukan soal hajat poligami, melainkan hajat lain.
Ibu-ibu bermaksud mendesak dengan guyonan agar para pria masuk ke toilet berdua sekaligus biar cepat berlalu antriannya.
Tentunya selorohan itu sebatas guyonan. Sebab tidak etis tampaknya jika 1 toilet digunakan langsung oleh 2 orang sekaligus.
Setidaknya, celetukan ibu-ibu soal “matsna” ini sukses mencairkan suasana dan melupakan sejenak rasa kebelet di koridor toilet itu.
Roman semringah tampak tetap menghiasi wajah penuh ketabahan peserta antrian yang ingin segera menandaskan hajat.
‘Atas Nama Cinta’, Peserta Aksi Damai 411 akan Kembali ke Jakarta
Air Terbatas
Diketahui, sehari sebelum Aksi Damai 4 November itu, peserta aksi telah memadati Masjid Istiqlal. Bahkan sebelum pukul 09.00 WIB, ruang utama Istiqlal sudah penuh.
Mungkin karena saking banyaknya jamaah Istiqlal saat itu, ditaksir mencapai 100 ribu lebih, persediaan air di Istiqlal menipis.
“Dimohon jamaah sekalian menggunakan air secukupnya karena persedian air untuk bersuci sudah menipis. Sejak semalam mesin (air) kita menyala terus,” imbau petugas Istiqlal melalui pengeras suara.
Kejadian di ruang tunggu toilet Masjid Istiqlal ini menggambarkan suasana kebersamaan yang sejak awal ditekankan panitia.
Panitia juga menekankan, Aksi Bela Qur’an atas kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu harus berjalan damai.*