Dua orang tewas adalah Wasila Cantika (9) yang tertimpa bangunan roboh dan Rozi Gozali (16) yang hanyut terbawa arus banjir. Banjir juga mengakibatkan 14 jembatan dan satu masjid rusak, serta 2.280 warga terdampak.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, semalam, Ahad (19/11/2017), mengatakan, hujan berintensitas tinggi menyebabkan dua buah embung di bagian bawah Bendungan Pandandure meluap dan mengakibatkan banjir bandang.
“Selain itu buruknya drainase dan kerusakan ekosistem sungai memicu banjir bandang menerjang pemukiman dan lahan pertanian,” ujarnya lansir Anadolu Agency.
Baca juga: Ayo Kita Bantu Korban Banjir di Lombok
Sutopo mengatakan saat ini warga sudah mengungsi, sebagian banjir bandang sudah surut namun hujan masih sering turun di lokasi banjir. Jalan dari Desa Sepit menuju Desa Lekor, Lombok Tengah, ditutup akibat air menggenangi jalan raya. Sementara jembatan dan jalan di Desa Senange rusak akibat terendam air dan terhalang tumpukan batang bambu.
“Kondisi listrik padam dan jalan belum bisa dilalui sehingga menyulitkan untuk melakukan pendataan secara maksimal,” ujarnya.
Bupati Lombok Timur menetapkan masa darurat di wilayahnya selama tujuh hari, yaitu 18-24 November.*