Hidayatullah.com- Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) kembali mendatangi Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (04/14/2014) kemarin untuk menanyakan hasil penyidikan terhadap kasus pelecehan terhadap tokoh Muhammadiyah Dr Amien Rais yang dilakukan Paguyuban Masyarakat Pelestari Tradisi (Pametri) pertengahan bulan Oktober lalu.
“Saya juga ikut hadir bersama 2 saksi yang kita ajukan yaitu dari perwakilan IMM 1 orang dan IPM 1 orang,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah (IMM), Irawan Puspito kepada hidayatullah.com Kamis kemarin.
Adapun yang mendatangi Polda DIY ialah Irawan Puspito selaku pelapor utama bersama dengan 2 orang saksi yang AMM ajukan yaitu seorang dari perwakilan IMM dan seorang lagi perwakilan dari Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM).
Irawan menyampaikan jika pihak Polda DIY sebetulnya hanya meminta dua saksi, namun untuk menguatkan laporan penyidikan, AMM menambahkan satu saksi sehingga ada 3 saksi dari AMM.
“Dari Polda kemarin minta dua saksi, satu saksi sudah dimintai keterangan, yang satunya belum bisa hadir dan akan dijadwal ulang. Kita juga mengajukan satu saksi tambahan untuk memperkuat keterangan laporan kita,” ujar Irawan.
Sementara itu, Irawan menyampaikan bahwa menurut penyidik, setelah kedatangan AMM tersebut beberapa hari kedepan akan memanggil kembali pihak AMM untuk menyampaikan hasil penyidikan.
AMM yang di dalamnya beranggotakan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Pemuda Muhammadiyah (PM), Komando Kesiap-siagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) memperkarakan Pametri terkait kasus pelecehan dan pencemaran dalam aksi acara ruwatan, acara doa dengan diiringi sesaji di depan rumah mantan Ketua PP Muhammadiyah itu di Jalan Pandensari, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta hari Kamis (16/10/2014) lalu. [Baca: Hina Amien, Angkatan Muda Muhammadiyah Laporkan Pametri Ke Polda DIY]
AMM mengaku tersinggung aksi Pametri yang sebelumnya mengidentikkan Amien Rais degan “Sengkuni”, nama salah satu tokoh dalam Kitab Mahabarata yang dikenal licik dan suka menghasut.*