Hidayatullah.com– Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Waka Wantim MUI), Prof. KH Didin Hafidhuddin menilai, momentum Aksi Bela Islam III pada 2 Desember 2016 lalu (Aksi 212) merupakan peristiwa bersejarah.
Ia menyatakan, saat itu adalah momen kebangkitan persatuan umat yang sampai sekarang terus bergelora.
Kiai Didin mengungkapkan, momen Aksi 212 juga menjadi pemantik kebangkitan umat akan persoalan politik.
Baca: Kongres Nasional Alumni 212, Menghimpun Kembali Kekuatan Umat
Menurutnya, kejadian itu turut mengantarkan DKI Jakarta mempunyai gubernur Muslim.
Menjelang setahun Aksi 212 ini, Kiai Didin memandang, perlunya disikapi positif sebagai momentum muhasabah. Termasuk dalam hal ekonomi.
“Bagaimana mengembangkan terus bidang ekonomi umat yang sifatnya jamaah bukan individu,” ujarnya kepada hidayatullah.com di Jakarta melalui sambungan telepon, Senin (27/11/2017).
Baca: Aksi 212 Dinilai sebagai Komitmen Bernegara dan Saling Menghargai
Diberitakan sebelumnya, Alumni 212 akan menggelar reuni akbar memperingati setahun peristiwa Aksi Bela Islam III tersebut. Nantinya, kegiatan itu akan diisi antara lain dengan shalat subuh berjamaah di kawasan Monas, Jakarta, dilanjutkan dengan dzikir akbar dan tausiyah.*