Hidayatullah.com–Perdana Menteri Otoritas Palestina (PA) Rami Hamdallah hari Selasa mengulangi seruan kepada Hamas untuk menyerahkan tanggung jawab keamanan di Jalur Gaza kepada pemerintah Palestina yang berbasis di Ramallah.
Sebelumnya, Rami hampin menjadi sasaran ledakan bom saat konvoi kunjungan ke Jalur Gaza. Insiden itu memicu kekhawatiran akan adanya upaya pembunuhan.
Meski Rami Hamdallah tidak terluka dalam serangan hari Selasa, Otoritas Palestina segera menuduh ada kelompok berusaha membunuhnya.
“Hari ini [Selasa] kami menjadi sasaran percobaan pembunuhan yang melibatkan sebuah alat peledak yang terkubur dua meter di bawah tanah,” kata Hamdallah dilansir dari Anadolu Agency.
Enam orang terluka akibat ledakan tersebut, katanya, yang semuanya dirawat di Kompleks Medis Ramallah.
Baca: Studi: Hamas Bisa Kalahkan Fatah dalam Pemilu Palestina
Dia melanjutkan dengan menegaskan bahwa insiden tersebut “menegaskan perlunya memiliki satu otoritas keamanan [di Gaza]”.
“Oleh karena itu, kami meminta Hamas untuk menyerahkan berkas keamanan internal kepada pemerintah Palestina [Ramallah],” kata perdana menteri tersebut.
“Pemerintah tidak dapat mempertahankan kehadiran yang efektif [di Gaza] tanpa adanya keamanan,” tambahnya.
Kementerian Dalam Negeri Gaza yang dikelola kelompok perlawanan Sialam, Hamas, pada bagiannya, membenarkan bahwa ledakan telah terjadi di Beit Hanoun saat konvoi Hamdallah melewati distrik tersebut.
Juru bicara kementerian Iyad al-Buzm mengatakan bahwa ledakan tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa, menambahkan bahwa pasukan keamanan Gaza sekarang melihat penyebab ledakan tersebut.
Hamdallah, didampingi oleh kepala intelijen Palestina Majid Faraj, tiba di blokade yang diblokade pada hari Selasa untuk kunjungan selama berjam-jam.
Hamas menguasai Gaza sejak memangkan Pemiliu Palestina pada 2007. Namun Israel dan Amerika justru mendorong Fatah yang sekuler pengendalikan Palestina.
Kelompok perjuangan Islam dan pembebasan Palestina ada banyak faksi. Hamas hanya salah satunya yang besar dan disegani masyarakat. Fatah menuduh Hamas paling bertanggung jawab atas serangan yang menyasar pejabat Palestina kemarin.
Sebaliknya Hamas menolak bertanggung jawab atas serangan tersebut, dengan mengatakan bahwa “kejahatan ini bagian tak terpisahkan dari upaya untuk melukai keamanan Jalur Gaza dan menghancurkan upaya untuk mencapai persatuan dan rujuk.”.*/Sirajuddin Muslim