Hidayatullah.com–Israel menutup kompleks Mesjid Al Aqsa dan melepaskan tembakan gas air mata para pejabat Palestina dan Israel, Ahad (4/10) kemarin. Akibatnya, terjadilah bentrok yang menyebabkan sembilan orang dirawat di rumah sakit karena cedera ringan termasuk akibat kena semprotan gas air mata. Israel mengatakan dua polisi cedera dan tiga pemrotes ditahan.
Israel juga tidak memperbolehkan secara mutlak keluar-masuknya warga Palestina dan jurnalis ke dalam komplek Al-Aqsa dan kota Yerusalem lama, sejak Ahad tengah malam. Adnan al Husseini, gubernur Jerusalem yang diangkat Palestina, mengatakan polisi Israel melarang masuk ke kompleks itu di mana masjid Al Aqsa dan Kubah Batu terletak, walaupun sejumlah peziarah telah berada di sana Sabtu malam.
Tentara Israel juga menahan Hatim Abdul Qadir, pejabat Fatah yang bertanggung jawab untuk wilayah Yerusalem, Tariq Al-Hashlamun, seorang penjaga di Al-Aqsa dan profesor Nazmi Abdul Aal, seorang guru di sekolah menengah putri setempat.
Mereka yang tinggal di sekitar pintu Gerbang Hatta, tidak bisa kemana-mana. Taman Kanak-Kanak Masjid Al-Aqsa , sekolah Islam untuk putra dan sekolah putri, semuanya di blokade. Para guru dan murid tidak bisa keluar atau masuk. Pada saat yang sama sejumlah orang dipukuli, termasuk wakil gubernur Yerusalem.
Dalam sebuah pembicaraan melalui telepon dengan syaikh Azzam Khatib, direktur Yerusalem Awqaf, ia mengatakan, “Situasinya sangat tegang dan kami dilarang masuk ke dalam masjid.” Tentara Israel pada akhirnya menginjinkan dirinya untuk masuk Al-Aqsa, tapi dia menolak sampai staf dari Awaf juga diperbolehkan masuk.
Sementara itu, Mufti Yerusalem syaikh Muhammad Hussein mengatakan, “Situasinya sangat erius dan Al-Aqsa ditutup dan berada dibawah kepungan. Kehadiran militer di pintu-pintu gerbang tidak masuk akal. Para warga dilarang masuk ke masjid. Ini melanggar semua norma internasional dan kemanusian.”
Dalam sebuah pernyataan mendesak, Yayasan Al-Alqsa untuk Perlindungan Warisan Islam, menyerukan kepada para jamaah untuk berusaha masuk ke masjid. Namun, tentara Israel telah memasang barikade di Wadi Ara, Umm Al Fahm, desa Barta’a, Jalan Raya No. 6, Nazareth dan Haifa. Semua rute jalan itu biasa dilewati bis-bis Yayasan Al-Aqsa untuk mengangkut warga Palestina dari perbatasan Israel menuju Masjid Al-Aqsa.
Puluhan orang sekarang berusaha memasuki Yerusalem dengan berjalan kaki, kata syaikh Al Abu Shaikha.
“Masjid Al-Aqsa dan kami di sini, mengulangi seruan agar warga Yerusalem dan orang-orang Palestina yang berada di dalam, harus tetap bertahan dan berkumpul segera di Masjid al-Aqsa.”
Pencobaan Penerobosan
Pekan lalu 30 orang cedera dalam bentrokan yang sama dekat masjid Al Aqsa. Kasus bermula ketika ekstremis Yahudi memasuki tempat suci yang diberkahi Allah, dan kiblat pertama umat Muslim sebelum Mekah sehingga memicu bentrokan dengan orang Palestina, sebagaimana dikutip dari SPA-OANA.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dalam siaran pers yang dikeluarkan di Jeddah, Sekjan OKI, Ihsanoglu menyatakan peningkatan serangan terhadap Masjid Al-Aqsa adalah bagian dari upaya “Yahudisasi” yang ditujukan kepada kota suci Al-Quds (Yerusalem) dan memancing kemarahan umat Muslim. Ia juga memperingatkan mengenai konsekuensi berbahaya yang akan muncul akibat serangan besar semacam itu terhadap tempat suci umat Muslim.
OKI juga menyeru masyarakat internasional agar menekan Israel dan memaksanya agar mengakhiri pelanggarannya dan mematuhi ketentuan hukum internasional dan Konvensi Jenewa. [di/pn/cha/hidayatullah.com]