Hidayatullah.com—Sebuah studi baru menemukan kebanyakan pria dan wanita yang berselingkuh tidak merasa bersalah sebagaimana bermain triple stick, lapor surat kabar New York Post. Bahkan, mereka mengaku lebih puas secara emosional dan seksual.
Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Departemen Psikologi & Pikiran di Universitas Johns Hopkins melibatkan hampir 2.000 pengguna Ashley Madison, sebuah situs web yang digunakan oleh para penipu.
Hal ini dimuat dalam jurnal Archives of Sexual Behavior yang menyatakan, ada kesenjangan besar antara realitas perselingkuhan dan bagaimana perselingkuhan itu digambarkan dalam film.
“Di media populer, acara televisi, film dan buku, individu yang curang sering digambarkan merasa bersalah, namun perasaan seperti itu tidak ada pada responden,” kata penulis utama studi tersebut, Dylan Selterman.
Survei lain pada tahun 2019 menemukan bahwa 89 persen individu menganggap perselingkuhan di luar pernikahan salah secara moral.
Namun, sebuah studi baru menemukan bahwa antara 20 dan 25 persen orang menikah dan 33 persen orang dewasa yang memiliki pasangan mengaku berhubungan seks dengan orang lain.
Responden yang selingkuh mengatakan mereka sangat mencintai satu sama lain dan hubungan mereka tidak bermasalah.
Namun, kebanyakan dari mereka melaporkan tidak aktif melakukan hubungan seksual dengan pasangannya, bahkan ketidakpuasan saat berhubungan intim menjadi penyebab utama perselingkuhan. Sebagian besar responden mengaku puas dengan perselingkuhan mereka baik secara seksual maupun emosional.
Sekitar 80 persen partisipan juga mengaku merahasiakan perselingkuhannya dari pasangan masing-masing. *