Hidayatullah.com | DALAM sosial manusia disebut makhluk sosial. Disadari atau tidak manusia membutuhkan orang lain dalam kehidupan. Ia mengharuskan berteman, bertetangga dan berhubungan secara sosial.
Rasulullah ﷺ menyarankan Muslim memilih teman, karena mereka dapat memiliki pengaruh besar dalam kehidupan kita. Nabi ﷺ juga berpesan seseorang ingin sukses maka bergaullah dengan orang yang baik.
Nabi mengajarkan kita berdoa agar terhindar dari teman dan tetangga yang jahat.
اَللَّهُـمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ يَوْمِ السُّوْءِ، وَمِنْ لَيْلَةِ السُّوْءِ، وَمِنْ سَاعَةِ السُّوْءِ، وَمِنْ صَاحِبِ السُّوْءِ، وَمِنْ جَارِ السُّوْءِ فِيْ دَارِ الْـمُقَامَةِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hari yang buruk, malam yang buruk, waktu yang buruk, teman yang jahat, dan tetangga yang jahat di tempat tinggal tetapku.” (Riwayat ath-Thabrani dengan sanad yang shahih).
Islam memerintahkan agar kita berteman dengan orang-orang baik dan shalih. Sebab teman seperti itu akan membantu dan mendorong berbuat baik. Sebaliknya, teman yang jahat akan menjerumuskan ke dalam keburukan.
Menurut Nabi ﷺ, Teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi, engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalau pun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harumnya. Adapun pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tidak sedap. (HR. Bukhari-Muslim).*