Hidayatullah.com– Dinginnya malam di kampus SMP-SMA Ar-Rohmah Putri Pesantren Hidayatullah Malang, Jawa Timur, tetiba menyeruak. Berangsur lenyap berganti hangat. Bukan sebab bulan mendadak panas atau nyalanya lentera ribuan watt. Melainkan karena Syeikh Baha’uddin Muhaisen dari Gaza, Palestina, menginjakkan kaki di Aula Raihanah lantai 4, Senin (06/05/2019).
Syeikh Baha’uddin Muhaisen, ulama muda yang hafizh Qur’an pada usia 11 tahun itu, hadir khusus sebagai imam dan penceramah shalat tarawih. Lantunan merdu suaranya seolah menyihir seluruh jamaah. Saat ia membacakan ayat demi ayat Al-Qur’an di setiap rakaatnya. Suasana tampak syahdu hingga tak sadar air mata mayoritas jamaah pun tumpah karenanya.
“Salam dari kami mewakili rakyat Palestina untuk seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya memulai ceramah usai shalat tarawih.
Syeikh Baha’uddin, demikian akrab dipanggil, mengucapkan syukur dan terima kasih kepada seluruh umat Islam Indonesia. Atas kepedulian yang telah diberikan kepada bangsa Palestina selama ini.
Melalui Sahabat Al Aqsha, infaq seluruh masyarakat Indonesia tersebut telah disalurkan kepada warga Palestina yang hidup serba kesulitan.
Baca: Imam Palestina Pimpin Tarawih Perdana di Masjid Raya Baiturrahman
Di hadapan para santri dan dewan asatidz, Syeikh Baha’uddin juga berbagi kiat dan pengalamannya bisa menghafal Al-Qur’an 30 juz di usia muda. Ia pun berpesan kepada seluruh santri agar sanantiasa bersungguh-sungguh menghafal dan mengamalkan Al-Qur’an.
Di penghujung acara, ulama yang telah hafal ‘Kutubus Sittah (enam kitab induk hadits)’ pada usia 15 tahun itu, mendoakan seluruh santri dan umat Islam Indonesia agar sanantiasa mendapat keberkahan Allah Subhanahu Wata’ala. Ramadhana kali ini terasa semakin istimewa dengan kehadiran sang syeikh.* (Hery Purnama)