Hidayatullah.com– Tentara di wilayah Kashmir yang diduduki India melakukan perburuan besar-besaran terhadap militan Kashmir, kata pemerintah hari Senin (10/6/2024), sehari setelah 9 rombongan peziarah Hindu diserang.
Sekitar satu jam sebelum politisi nasionalis Hindu Narendra Modi dilantik sebagai perdana menteri untuk periode ketiga hari Ahad (9/6/2024) malam di Delhi, kelompok bersenjata Kashmir menyergap sebuah bus yang ditumpangi rombongan warga Hindu yang baru pulang ziarah dari sebuah kuil ternama untuk merayakan kemenangan Modi.
Media India melapor bahwa para pelaku melepaskan tembakan ke arah bis tersebut, menembak mati 10 orang, dan sedikitnya satu anak termasuk di antara korban tewas, lansir AFP Senin (10/6/2024).
Bus tersebut akibatnya menyimpang dari jalan di pegunungan yang mereka lalui kemudian terjerumus ke jurang, menyebabkan puluhan orang terluka.
Menyusul kejadian itu tentara dan polisi India dikerahkan untuk memburu militan Kashmir dengan menyisir daerah Reasi di bagian selatan wilayah Kashmir yang disengketakan.
Kashmir terbagi antara India dan Pakistan sejak kemerdekaan kedua negara pada 1947, dan masing-masing mengklaim daerah yang indah, subur dan banyak kekayaan alamnya itu sebagai wilayahnya.
Kelompok pemberontak mengangkat senjata sejak 1989, menuntut kemerdekaan atau bergabung dengan Pakistan.
Konflik itu tepah merenggut nyawa puluhan ribu orang dari kalangan sipil, tentara dan kelompok pemberontak.
Pemimpin oposisi India Rahul Gandhi menyebut peristiwa itu mencerminkan kondisi nyata yang mengkhawatirkan di Jammu dan Kashmir.
Sejak kampanye pemilu dimulai pada April sampai Juni ini di daerah itu, lima militan dan seorang kopral AU India tewas
Dua terduga pemberontak juga tewas dalam baku tembak dengan tentara India pada 3 Juni.
India kerap menuding Pakistan mendukung militan-militan Kashmir, tuduhan yang dibantah Islamabad.*