Hidayatullah.com—Wakil Presiden Mali Kolonel Assimi Goita mengatakan bahwa dia telah menyingkirkan presiden dan perdana menteri, karena mereka telah melanggar kesepakatan pemerintahan transisi dengan merombak kabinet tanpa berkonsultasi dengannya, lansir Reuters Selasa (25/5/2021).
Tahun lalu, Kolonel Goita memimpin kudeta atas pemerintahan Presiden Ibrahim Boubaca Keïta. Dia kemudian mengambil posisi sebagai wakil presiden dalam pemerintahan sementara yang ditujukan untuk mewujudkan kembali pemerintahan sipil.
Sekjen PBB António Guterres telah meminta agar Presiden Bah Ndaw dan Perdana Menteri Moctar Ouane, yang ditahan oleh tentara pada hari Senin.
Kolonel Goita mengatakan bahwa pemilu akan digelar tahun depan.*