Hidayatullah.com– Perusahaan peluncuran satelit Virgin Orbit memburu pendanaan penyelamat bisnisnya setelah gagal mendapatkan modal dari investor di Inggris , serta terpaksa menghentikan operasi dan merumahkan banyak pegawainya.
Perusahaan yang berbasis di California, Amerika Serikat, itu akan menghentikan semua pekerjaan setidaknya selama satu pekan, hanya menyisakan segelintir pegawai saja yang tetap bekerja.
Para bos memberitahukan pegawai dalam rapat seluruh staf, hari Rabu (15/3/2023), bahwa pekerja yang dirumahkan akan dikenakan cuti yang tidak dibayar, meskipun karyawan dapat menguangkan cuti tahunan.
Keputusan tersebut diambil setelah upaya Virgin Orbit untuk melakukan peluncuran satelit pertama dari tanah Inggris pada bulan Januari lalu gagal.
CEO Virgin Orbit Dan Hart mengatakan bahwa kebijakan merumahkan para pegawai dimaksudkan untuk memberikan waktu untuk perampungan rencana investasi baru, lapor Reuters. Mereka akan diberikan informasi terbaru pekan depan.
Penghentian operasi ini membuat khawatir para investor, sehingga harga saham Virgin Orbit turun 18,8% menjadi 82 sen. Saham yang terdaftar di bursa Nasdaq AS, turun 44% tahun ini.
Penghentian operasi berlaku efektif mulai 16 Maret, lapor The Guardian Kamis (16/3/2023).
Ribuan orang berkumpul dekat Newquay di Cornwall, Inggris, pada bulan Januari untuk menyaksikan peluncuran perdana bersejarah misi Start Me Up mission, yang diluncurkan dari fasilitas Spaceport Cornwall, berusaha mengirimkan sembilan satelit ke orbit.
Pesawat yang dinamakan Cosmic Girl – Boeing 747 yang diubah sedemikian rupa untuk dapat menggendong roket – berhasil mengudara tetapi satelit-satelit pertama yang diluncurkan dari tanah Inggris itu gagal sampai ke orbitnya dan hilang di luar angkasa.
Cosmic Girl berhasil meluncurkan roketnya, LauncherOne, yang membawa sembilan satelit dilepas pantai selatan Irlandia.
Akan tetapi tidak lama kemudian, Virgin Orbit mengumumkan bahwa telah terjadi anomali dan roket gagal mencapai ketinggian yang dituju. Roket dan dan sembilan satelit muatannya hilang entah ke mana.
Virgin Orbit mengatakan penyelidikan terhadap kegagalan misi itu “hampir rampung” dan roket terbaru mereka sedang dalam tahap akhir pembuatan.
Virgin Orbit didirikan oleh miliarder asal Inggris Richard Branson, yang bulan ini memasukkan $5 juta lagi ke dalam perusahaan itu, menjadikan jumlah investasinya dalam usaha tersebut $60 juta selama empat bulan terakhir ini saja.*