Hidayatullah.com–Foto arsip tertanggal 13 Januari 2009 memperlihatkan asap mengepul ke angkasa, sesudah ledakan yang disebabkan oleh operasi militer Israel di Kota Gaza.
Pasukan Israel membunuh ratusan warga sipil Palestina dan menghancurkan ribuan rumah di Jalur Gaza, dalam serangan yang menurut Amnesti Internasional Kamis (2/7) merupakan kejahatan perang.
Amnesti Internasional, Kamis (2/7), menuduh pasukan Israel telah melakukan kejahatan perang, dengan mengatakan mereka telah menggunakan anak-anak sebagai perisai manusia pada waktu serangan mereka di Jalur Gaza.
Kelompok hak asasi manusia (HAM) yang bermarkas di London itu juga menuduh Hamas melakukan kejahatan perang, tapi mereka tidak menemukan bukti bahwa penguasa Islam di Jalur Gaza itu menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia dalam serangan 22 hari Israel yang dilancarkan 28 Desember.
Amnesti juga mengulangi seruannya guna embargo senjata internasional terhadap Israel. “Banyak dari penghancuran adalah tanpa alasan dan diakibatkan oleh serangan langsung terhadap obyek warga sipil,” kata Amnesti dalam satu penelitian.
Tentara Israel telah memaksa sejumlah warga Palestina untuk tinggal dalam satu ruangan rumah mereka, sementara mengarahkan sisa rumah itu ke sebuah markas dan posisi penembak. “Secara efektif menggunakan keluarga itu, orang dewasa dan anak-anak, sebagai perisai manusia, dan menempatkan mereka pada risiko,” kata kelompok tersebut.
“Menggunakan dengan sengaja warga sipil untuk melindungi tujuan militer, yang sering dirujuk sebagai penggunaan ‘perisai manusia’, adalah kejahatan perang,” kata Amnesti.
Amnesti mengatakan tidak dapat mendukung tuduhan Israel bahwa Hamas telah menggunakan perisai manusia. Organisasi itu mengatakan, mereka tidak menemukan bukti pejuang Palestina mengatur warga sipil untuk melindungi tujuan militer dari serangan, memaksa mereka untuk tinggal di dalam bangunan yang digunakan oleh gerilyawan, atau mencegah mereka meninggalkan bangunan yang mereka kuasai.
1400 Warga Tewas
Namun, laporan itu menunjuk bahwa Hamas dan kelompok bersenjata lain telah menembakkan ratusan roket ke Israel Selatan. “Serangan tak sah seperti ini merupakan kejahatan perang yang tak dapat diterima,” kata Donatella Rovera, yang memimpin misi Amnesti ke jalur Gaza dan Israel Selatan.
Lebih 1.400 warga Palestina dan 13 warga Israel tewas dalam serangan Israel yang dilancarkan untuk membalas serangan roket dari gerilyawan Palestina. Amnesti mengatakan, 300 anak termasuk di antara korban yang tewas.
“Ratusan warga sipil tewas dalam serangan yang dilakukan dengan menggunakan senjata berketepatan-tinggi, bom dan rudal yang dilepaskan di udara, dan tembakan tank.” [ant/afp/hidayatullah.com]