Sahabat Al-Aqsha & Hidayatullah.com—ANTALYA—Hampir 600 orang peserta dari lebih puluhan negara yang dijadwalkan ikut dalam kapal Mavi Marmara, sudah berkumpul di kota pelabuhan Antalya di selatan Turki untuk persiapan-persiapan terakhir sebelum bergabung dengan armada Flotilla to Freedom menuju Gaza.
Sampai tadi malam, sudah 547 orang yang datang ke stadion basket Kepez Arena, sedikit di luar kota, untuk menandatangani kontrak janji setia untuk “tidak akan pernah mundur” apa pun yang terjadi, serta menghadiri rapat akbar peserta.
Sejauh ini peserta yang sudah datang di antaranya dari Malaysia, Belgia, Mauritania, Australia, Jerman, Kosovo, Mesir, Yunani Indonesia, Irlandia, Italia, Granada, Suriah, Lebanon, Oman, Pakistan, Turkmenistin, Palestina, dan Afrika Selatan.
Dalam rapat akbar yang diisi gemuruh takbir dan tahlil, serta seruan-seruan dukungan terhadap Gaza, pimpinan organisasi kemanusiaan Turki IHH (Insani Yardim Vakfi) Fahmi Bulent Yildirim mengajak para peserta dari untuk menghadapi berbagai ancaman Israel –-termasuk akan menggiring armada memasuki Ashkelon di mana Israel telah menyiapkan penjara besar-– terhadap rencana perjalanan ini dengan kesabaran dan ketaatan kepada strategi yang ditetapkan kepemimpinan kafilah.
“Dengan pertolongan Allah, dengan dukungan saudara-saudara kita, sudah lebih dari 4 juta orang yang mencintai Gaza… dan setiap hari, setiap bulan terus berkembang,” seru Bulent. “Insya Allah kita akan menyampaikan bantuan ini dan sesudah berhasil yang ini, kita akan mengirimkan bantuan ini setiap bulan.”
“Kita menyampaikan bantuan untuk kepentingan orang Gaza dan Palestina,” tambah Bulent. “Mungkin mereka akan menuduh kita menyalurkan bantuan kepada Hamas. Kita ingin mengatakan kepada dunia bahwa kita menyalurkan bantuan kepada masyarakat Palestina dan Gaza. Hamas punya perjuangannya sendiri.”
“Jadi saya meminta kepada saudara-saudara yang mengikuti kafilah ini, terutama saudara-saudaraku masyarakat Turki, untuk bersabar dan taat kepada kepemimpinan kafilah ini. Tanpa ada ketaatan dan kesabaran ini, misi kita tidak akan efektif,” ujar Bulent.
Menurut salah seorang staf senior IHH, Nalan Dal, sejauh ini telah ditetapkan sebuah majelis syura yang terdiri dari enam orang yang mewakili enam organisasi terbesar dalam kafilah. Majelis ini akan berada di atas Mavi Marmara dalam perjalanan ke Gaza ini dan mengambil tampuk kepemimpinan.
Bulent juga mengingatkan bahwa di dalam kafilah ini ada peserta non-Muslim, termasuk Yahudi. “Kami ingin Anda semua mengikuti semua strategi kita,” seru Bulent. “Kita berasal dari lebih dari 50 negara. Israel menginginkan keberagaman latar belakang kita menjadi sumber masalah dan perpecahan, maka penting sekali bagi setiap peserta untuk (taat)…”
Rapat akbar berlangsung meriah. Sehelai bendera Palestina berukuran raksasa digantungkan di tengah-tengah arena bola basket, sementara berbagai organisasi peserta kafilah memampangkan spanduk-spanduk mereka. Dari Malaysia, organisasi kemanusiaan Haluan memasang spanduk besar bertuliskan “Lifeline 4 Gaza. Hapuskan Embargo. End the Siege…”
Ribuan Ton
Selain pesawat penumpang Mavi Marmara yang akan membawa sekitar 600 orang aktivis kemanusiaan, wartawan, politisi, dan tokoh masyarakat berbagai negara yang memprotes embargo brutal Israel atas Gaza selama empat tahun ini, IHH membawa dua buah kapal cargo.
Menurut Bulent, sejauh ini sudah disiapkan lebih dari 2100 ton bahan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Gaza, termasuk bahan makanan, perlengkapan anak sekolah, obat-obatan, bahan bangunan seperti semen dan beton.
Enam kapal yang lain, termasuk empat dari organisasi Free Gaza Movement yang berbasis di Inggris, juga akan membawa bahan bantuan, termasuk bahan bangunan untuk merekonstruksi bangunan sekolah, rumah sakit dan perumahan yang dihancur-leburkan Israel selama 23 hari serangannya di penghujung 2008 dan awal 2009.
Kesembilan kapal ini direncanakan akan berkumpul di Antalya sebelum memulai perjalanan menembus blokade militer Israel menuju Gaza. [Laporan Dzikrullah, Santi Soekanto dan Surya Fachrizal/hidayatullah.com]
Salurkan Bantuan Anda untuk Palestina melalui; Sahabat Al-Aqsha & Hidayatullah.com