Hidayatullah.com—Pakar sejarah Islam dan Anggota Persatuan Ulama Internasional Syaikh Ali Muhammad Ash-Shallabi bersuara keras menanggapi serangan dan genosida penjajah ‘Israel’ terhadap warga Gaza, Palestina.
Dalam sebuah peryataan berjudul “Surat Terbuka pada Pimpinan AS dan Sekutunya terkait Genosida di Gaza dan Palestina”, ulama asal Libya yang kini tinggal di Qatar ini mengatakan pernyataan-pernyataan para pemimpin Amerika Serikat (AS) dan Barat saat ini ‘sangat mengejutkan’ dalam membela penjajah. Menurutnya, bobot ucapanya lebih “besar” dari peristiwa kejahatan yang dilakukan Israel kepada Palestina itu sendiri.
“Kejutan warga dunia terhadap pernyataan dari pemimpin Amerika dan sekutunya, yang bersamaan dengan peristiwa Palestina Gaza saat ini, lebih besar daripada peristiwa itu sendiri,” demikian ujarnya dalam pernyataan yang diterima hidayatullah.com, Kamis (19/10/2023).
Menurutnya, pernyataan pemimpin Barat itu sangat tidak konsisten dengan perjuangan Barat selama dalam mengkampanyekan nilai-nilai demokrasi dan keadilan.
Yang lebih mengherankan, ujarnya, adalah keterlibatan mereka yang membiarkan kejahatan penjajah ‘Israel’ membantai rakyat Palestina. “Partisipasi Anda dalam agresi ini bersamaan dengan pernyataan yang merendahkan, dimana hal itu menegaskan bahwa Anda bukanlah pihak yang netral dengan keputusan yang telah diambil dengan niat dan keteguhan, “ ujarnya.
Ia kemudian menyebut keterlibatan Amerika Serikat (AS) mengirim Kapal Induk USS Gerald R Ford dan Kapal Induk Eisenhower ke pantai Palestina untuk menyuplai Israel dengan segala yang diperlukan untuk membunuh warga Palestina yang tak bersalah dan menyiksa mereka.
“Inggris menyertakan dua kapal perang, Jerman menyediakan pesawat canggih, dan Prancis memberikan dukungan politik dan keamanan. Semua itu menunjukkan dukungan yang jelas dan mutlak terhadap mereka,” ujar penulis buku “Fikih Kemenangan dan Kejayaan” (yang diterbitkan Pustaka Al Kautsar).
“Hal ini berarti Anda benar-benar terlibat dalam perang yang merusak, melawan kaum tidak berdosa, seperti; anak-anak, perempuan, dan orang tua yang lemah di Gaza dan Palestina. Bahkan, ini adalah pembantaian baru dalam catatan sikap Amerika dan Eropa terhadap isu-isu kaum tertindas dan yang teraniaya di Palestina dan di seluruh dunia,” kata doktor bidang Ilmu Fikih di Universitas Islam Omdurman di Sudan ini.
Menurutnya, semua warga dunia ikut menyaksikan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, yang menjadi pendukung terbesar penjajah. Tidak hanya itu, dukungan Amerika bahkan dilakukan dengan cara mendukung narasi kebohongan yang dipropagandakan penjajah, terkait para pejuang Palestina.
“Dia (Biden, red) mengatakan melihat gambar dan kekejaman yang dilakukan oleh Hamas seperti pemenggalan kepala, pemerkosaan, penyiksaan, penculikan, dan teror terhadap warga sipil di pemukiman Israel. Namun, saluran berita CNN Amerika dan surat kabar Washington Post, yang dikutip oleh Gedung Putih secara resmi mengatakan tidak ada,” kata dia.
”Ini menegaskan bahwa Anda (AS), membuat keputusan berdasarkan informasi yang menyesatkan, seperti yang terjadi dengan klaim senjata nuklir Iraq yang menghancurkan Baghdad, dan mengabaikan sumpah saat berbicara tentang eksistensi Israel dan keselamatan pemukimnya tanpa memedulikan rakyat Palestina yang telah menderita dari ketidakadilan dan penindasan oleh Zionis selama lebih dari tujuh puluh tahun.”
Barat dan Medianya Mendukung Penjajah
Menurutnya, pernyataan yang dikeluarkan Presiden Amerika Joe Biden, Gedung Putih, Departemen Luar Negeri AS, dan Pentagon juga para pemimpin Barat, yang didukung media, secara keseluruhan, semua mendukung para penindas, yakni penjajah ‘Israel’.
“Secara keseluruhan, semuanya mengecewakan, dan mendukung penindas daripada korban, dalam bayangan perang yang merusak dan menghancurkan kota dan kamp pengungsi di Jalur Gaza,” katanya.
Padahal, wilayah Gaza adalah salah satu wilayah paling padat penduduk di dunia, bahkan terbesar dalam kategori kamp pengungsi, yang dijuluki ‘penjara terbesar’ di mana sekitar 2 juta warga Palestina hidup dalam ketakutan, kelaparan, pembunuhan, dan pembantaian.
“Ini semuanya didorong oleh lampu hijau dari AS dan Eropa, dan bahkan dari beberapa pemerintahan Arab terhadap ‘Israel’ untuk melanjutkan proyek pemukiman dan ekspansi mereka tanpa rasa takut atau pertanggungjawaban,” tambah dia.
Menurutnya, peristiwa dukungan Amerika dan sekutunya terhadap penjajah, akan menjadi sejarah besar yang akan dicatat dunia. Hal ini tidak sejalan dengan nilai-nilai yang selama ini mereka kampanyekan tentang apa itu keadilan dan demokrasi.
“Presiden negara terbesar, Joe Biden, dan pemimpin Barat dan Timur yang sering menonjolkan perlindungan demokrasi, pengembangan manusia, dukungan terhadap perdamaian dan stabilitas global, sekarang meninggalkan warga sipil di Gaza, termasuk anak-anak dan orang tua yang lemah, yang hidup mereka dihancurkan di bawah kekejaman mesin pembunuh Israel.”
Sikap negara-negara Barat yang mendukung semua kejahatan Israel ini adalah sebuah pelanggaran dan pencemaran nilai-nilai peradaban Barat dan prinsip-prinsip hukum internasional, ujar ulama dan penulis puluhan buku bertema sejarah dan pemikiran Islam ini.*/Arta