Hidayatullah.com– Otoritas di Tanzania mematiku lima stasiun pembangkit listrik tenaga air guna mengurangi kelebihan listrik di jaringan nasional, padahal negeri itu selama ini mengalami kekurangan pasokan listrik.
Perdana Menteri Kassim Majaliwa mengatakan listrik dari stasiun pembangkit listrik utama, Mwalimu Nyerere Hydroelectric Station, saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan di kota-kota besar, termasuk Dar es Salaam yang merupakan pusat bisnis di negara itu.
“Kami mematikan semua stasiun pembangkit ini disebabkan permintaan rendah sementara produksi listrik terlalu banyak, kami tidak lagi memiliki tempat untuk menyimpannya sekarang,” kata seorang pejabat dari perusahaan listrik milik negara Tanesco kepada BBC Rabu (24/4/2024).
Bendungan PLTA Julius Nyerere yang memiliki kemampuan produksi 2.115 MW dikabarkan hampir terisi penuh oleh air, menyusul hujan deras yang datang lebih awal tahun ini.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Cuaca ekstrem yang melanda Tanzania belakangan ini telah merenggut sedikitnya 58 nyawa dan memporak-porandakan sejumlah negara di kawasan Afrika Timur seperti Kenya.
Ini untuk pertama kalinya bagi Tanzania, yang mengalami masalah kekurangan listrik kronis, kelebihan pasokan listrik.*