Hidayatullah.com– Perwakilan kelompok perjuangan Palestina Hamas diundang keluarga besar Nelson Mandela menghadiri peringatan 10 tahun kematian pejuang anti-apartheid tersebut di Johannesburg, Afrika Selatan.
Mandela, yang meninggal dunia pada 5 Desember 2013 dalam usia 95 tahun menjadikan kemerdekaan Palestina sebagai salah satu fokus kebijakan internasionalnya, ketika terpilih menjadi presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan pada 1994.
Perwakilan Hamas termasuk di antara beberapa orang Palestina yang diperkenankan meletakkan karangan bunga di bawah patung Mandela, ketika keluarga pahlawan perjuangan kemerdekaan orang kulit hitam Afrika Selatan itu menyampaikan penghormatan kepadanya.
Sejak pemerintahan Afrika Selatan dipegang oleh politisi kulit hitam, menyusul tumbangnya kebijakan apartheid yang dipertahankan minoritas kulit putih keturunan penjajah, negara itu dengan suara lantang menyuarakan kemerdekaan Palestina.
Anggota-anggota partai African National Congress (ANC) pimpinan Presiden Afsel Cyril Ramaphosa, yang merupakan teman seperjuangan Nelson Mandela, ikut menghadiri acara tersebut, lansir RFI (5/12/2023).
Basem Naim, mantan menteri kesehatan pemerintah Palestina pimpinan Hamas di Gaza, dan Khaled Qaddoumi, perwakilan Hamas di Iran, termasuk di antara beberapa tamu asal Palestina yang diundang untuk menghadiri konferensi dan peringatan tahunan tersebut.
“Kami menunggu untuk mendapatkan kabar langsung mengenai kekejaman sehari-hari yang dilakukan di Gaza [oleh Israel],” kata Mandla Mandela kepada stasiun televisi nasional SABC, seraya menambahkan bahwa Palestina bisa belajar dari pengalaman panjang penderitaan dan perjuangan warga kulit hitam selama masa kebrutalan rezim apartheid kulit putih.
Mandla – yang masuk Islam pada 2016 sebelum menikahi wanita Muslim – mengatakan kakeknya menganggap negara Palestina sebagai “masalah moral terbesar di zaman kita”, dan menambahkan “Kami melanjutkan apa yang beliau tinggalkan.”
Mandla Mandela merupakan anggota ANC yang mendukung mosi parlemen Afsel untuk menutup Kedutaan Israel dan penghentian hubungan diplomatik dengan Tel Aviv sebagai bentuk protes terhadap kekejaman yang dilakukan tentara Zionis atas Palestina.
Afrika Selatan juga secara resmi menyeru kepada International Criminal Court (ICC) untuk menyelidiki apa yang disebut Presiden Cyril Ramaphosa sebagai “kejahatan perang Israel di Gaza”.
Israel, yang menolak disamakan dengan rezim apartheid Afsel dahulu, tidak mengirimkan perwakilan untuk menghadiri pemakaman Nelson Mandela pada 2013.*