Hidayatullah.com– Sejumlah pembelot yang datang dari area sekitar lokasi uji coba nuklir Punggye-ri di Korea Utara, menunjukkan adanya jejak redioaktif pada tubuh mereka, kata Kementerian Unifikasi Korea Selatan hari Kamis (29/2/2024).
Kementerian yang bertugas menangani urusan antar-Korea itu mengumumkan hal tersebut setelah dilakukan tes selama enam bulan atas 80 pembelot yang dulunya tinggal di wilayah Kilju dan sekitarnya yang melarikan diri ke Korea Selatan setelah Korea Utara melakukan uji coba nuklir perdana pada 2006.
Korea Utara melakukan semua enam uji coba nuklirnya di Punggye-ri, yang berada di wilayah Kilju.
Analisis terhadap kromosom orang-orang tersebut, yang merekam akumulasi paparan radioaktif pada tubuh manusia, menunjukkan bahwa 17 orang yang diperiksa – lima di antaranya berasal dari Kilju – memiliki paparan radioaktif lebih tinggi dibandingkan batas minimum 0,25 Gray (Gy), menurut Korea Institute of Radiological and Medical Sciences dalam laporannya yang disusun atas amanat dari Korea Hana Foundation, organisasi terafiliasi dengan kementerian itu yang memberikan dukungan kepada para pembelot dari Utara.
Akan tetapi, laporan itu juga mencatat bahwa dua dari 17 orang yang diperiksa kemungkinan terpapar radioaktif justru setelah memasuki wilayah Korea Selatan, mengutip tes sebelumnya pada 2016.
Hasil pemeriksaan terhadap lima orang terperiksa lainnya tidak signifikan secara statistik.
Seorang pejabat dari organisasi itu menegaskan bahwa uji coba nuklir bisa jadi penyebab paparan radioaktif pada tes tersebut, tetapi hasil tes dapat pula dipengaruhi oleh faktor usia, kebiasaan minum dan paparan radiasi medis atau zat beracun seperti pestisida.
Pemerintah Seoul melakukan tes serupa terhadap 40 pembelot Korea Utara pada 2017 dan 2018. Sementara pemeriksaan medis menunjukkan adanya paparan radioaktif, hasil tes tidak dapat mengkonfirmasi bahwa paparan itu berasal dari uji coba nuklir di Korea Utara.
Total, 796 orang Korea Utara yang dulu bertempat tinggal di dekat Punggye-ri membelot ke Selatan sejak pemerintah Pyongyang melakukan uji coba nuklir pertamanya pada 2006, lapor kantor berita Yonhap.*