Hidayatullah.com– Chiang Mai, kota wisata populer di bagian utara Thailand, hari Sabtu (5/10/2024) mengalami banjir sehingga memaksa penduduk dan turis mencari tempat perlindungan termasuk hewan gajah yang dikenal sebagai salah satu daya tarik wisata.
Puluhan tempat bernaung didirikan di berbagai tempat di kota itu guna menampung warga yang rumahnya kebanjiran.Pemerintah kota Chiang Mai mengatakan permukaan air Sungai Ping, yang mengalir di sepanjang sisi timur kota, berada pada level kritis dan terus meningkat sejak hari Jumat, lansir Associated Press.
Namun, kantor irigasi tingkat provinsi pada hari Sabtu memperkirakan bahwa ketinggian air kemungkinan akan tetap stabil dan akan surut ke level normal dalam waktu sekitar lima hari.
Media Thailand melaporkan bahwa upaya untuk mengevakuasi gajah dan hewan-hewan lain dari beberapa tempat perlindungan dan taman di pinggiran kota terus berlanjut pada hari Sabtu.
Sekitar 125 gajah beserta hewan lainnya berhasil diselamatkan dari Elephant Nature Park, di mana sejumlah hewan berusaha menyelamatkan dirinya sendiri mencari tempat yang lebih tinggi. Sekitar 10 tempat perlindungan hewan di daerah tersebut telah terendam banjir.
Kepala Daerah Chiang Mai Nirat Pongsitthavorn mengatakan banjir terakhir ini, yang kedua dalam kurun enam pekan, melampaui perkiraan.Kereta api milik negara Thailand menghentikan layanan ke Chiang Mai, dengan kereta api di jalur utara dari Bangkok terpaksa berakhir di Lampang, sekitar 1 1/2 jam perjalanan dari Chiang Mai ke arah selatan. Bandara Internasional Chiang Mai hari Sabtu mengatakan masih beroperasi seperti biasa.
Pada hari Sabtu ini, banjir dilaporkan terjadi di 20 provinsi Thailand, sebagian besar di utara.
Sedikitnya 49 tewas dan 28 terluka dalam bencana banjir sejak Agustus, kata Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana.
Di ibu kota Thailand, Bangkok, pemerintah mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka akan membiarkan lebih banyak air mengalir keluar dari Bendungan Chao Phraya di Provinsi Chai Nat selama tujuh hari ke depan, karena air berisiko melebihi kapasitas bendungan.
Pelepasan air dalam jumlah besar dari bendungan yang berada di bagian tengah Thailand itu akan berdampak terhadap penduduk yang tinggal di bagian tengah, termasuk Bangkok dan sekitarnya.*