Hidayatullah.com–Empat tokoh Islam Indonesia dikabarkan akan bertemu presiden Amerika Serikat (AS) George W. Bush di Denpasar, Bali, 22 Oktober mendatang. Mereka adalah KH Hasyim Muzadi (NU), Prof HA Syafi`i Ma`arif (Muhammadiyah), KH Abdullah Gymnastiar (Darut Tauhid), dan Prof Azyumardi Azra (UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta). Kepastian pertemuan itu diungkapkan Ketua PP Muhammadiyah Prof HA Syafi`i Ma`arif kepada wartawan, di sela-sela penandatanganan kerjasama NU-Muhammadiyah dalam Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Rabu. “Ada empat yang diundang. Saya, Pak Hasyim Muzadi, Aa Gym, dan Azyumardi Azra. Kita masing-masing diberi waktu lima menit untuk menyampaikan pendapatnya,” kata Syafi`i. Meski Syafi`i mengaku belum bertemu secara khusus dengan ketiga rekannya itu untuk membicarakan rencana pertemuan itu dengan Bush. Tetapi dia yakin, visi dan misi yang akan disampaikan kepada Bush tidak jauh berbeda. “Kita berempat memang belum ketemu, tetapi saya rasa hampir samalah (pemikiran yang akan disampaikan, Red),” katanya. Menurut Syafi`i, dia akan menyampaikan sejumlah hal antara lain tentang mengapa Bush tidak mengembangkan culture wisdom sebagai negara pemenang perang dingin yang kuat dan berkuasa. Ia menilai, politik luar negeri AS terlalu pro Israel sehingga menutup mata dan hatinya. “Sedangkan terhadap terorisme kita sepaham untuk melawannya bersama,” katanya. Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi mengatakan, akan mempersilakan seluruh orang asing untuk mengirim peninjau ke Indonesia untuk melihat langsung kehidupan masyarakat Islam Indonesia dan lembaga pendidikannya. “PBNU akan memobilisasi mereka (observer asing) untuk melihat secara langsung pesantren dan madrasah yang mereka inginkan. Ini penting agar mereka jangan main tuduh saja,” katanya. Boikot Bush Meski dua pemimpin ormas Islam tersebut cukup responsif atas undangan Bush, tapi dua tokoh Islam yang paling dibenci AS, Abu Bakar Baasyir dan Habib Rizieq menyerukan pemboikotan atas kunjungan pemimpin Amerika itu. Kepada Hidayatullah.com yang menjenguknya di penjara Cipinang kemarin, Abu Bakar Baasyir meminta umat Islam Indonesia melakukan boikot kedatangan Bush dengan cara berdemontrasi. Ini penting untuk menunjukkan sikap kita, bahwa umat Islam Indonesia tidak ingin kedatangan dia, ujarnya. Lebih jauh saat ditanya alasannya untuk memboikot Bush, pengasuh Pondok Al-Mukmin, Ngruki, Solo ini mengatakan, karena Bush adalah tokoh penghasut dunia dan selama ini sangat memusuhi Islam. Untuk itu, Baasyir berharap ummat Islam dan komponen mahasiswa menolak kedatangannya. Haram bagi ummat Islam berwala(berteman) dengan seorang kafir yang indikasinya sangat memusuhi Islam, ujarnya. Karena jika tidak, Allah akan memberikanm bala (musibah) di tanah Indonesia, tegasnya. Selain Baasyir, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq juga memberikan alasan serupa. Menurut pria yang kini mendekam di LP Cipinang ini, Bush sangat memusuhi Islam. Indikasinya, dia sudah menyatakan perang Salib, ujarnya. Menurut Rizieq, selain terang-terangan memusuhi Islam, Bush melalui tangan AS, juga mendukung kebiadapan Israel melakukan pembantaian rakyat Palestina dan tangannya telah berlumuran darah di dunia Islam. Presiden AS Goerge W. Bush dijadwalkan melakukan kunjungan ke Asia dan Australia, 17 hingga 23 Oktober 2003, yaitu ke Jepang, Filipina, Thailand, Singapura, Indonesia, dan Australia. Menurut Rencana, Presiden Megawati akan menerima kedatangan singkat Presiden Bush selama empat jam di Denpasar, Bali, sebelum melanjutkan lawatannya ke Australia. (Ant/cha)