Hidayatullah.com—Hari Rabu (09/01/2019), telah berlangsung perkuliahan Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Jakarta angkatan ke-9 yang bertempat di gedung INSISTS, Kalibata Utara, Jakarta Selatan bertemakan “Fitnah Kubra” ini dibawakan oleh Ahmad Rofiqi, lulusan S2 Universitas Ibnu Khaldun Bogor.
Di dalam kuliahnya, pria kelahiran Madiun, 20 Oktober 1977 ini menyampaikan sebuah hadis yang menyatakan bahwa Umar Bin Khatthab ra, khalifah kedua dalam kekhilafahan Islam, adalah pintu penjaga dari fitnah.
“Sesuai dengan hadis Nabi, Umar adalah pintu penjaga dari fitnah. Hal ini ditandai dengan syahidnya beliau. Namun, awal mula terjadinya fitnah dimulai ketika di masa Umar, orang-orang Arab muslim melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah non-Arab di sekitarnya,” kata Rofiqi memaparkan dengan landasan hadits Imam Bukhari dan Imam Muslim dalam kitab shahih masing-masing, berasal dari tabi’in bernama Syaqiq, dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu.
Menurutnya, fitnah kubra ini dimulai dari ekspansi kaum muslimin yang dilakukan pada masa kekhalifahan Umar Bin Khatthab yang menyebabkan terjadinya perluasan wilayah hingga ke daerah yang berkebudayaan non-Arab, seperti Persia. Hal ini memicu ketidaksukaan bangsa Persia terhadap bangsa Arab, karena merasa peradabannya telah digusur oleh peradaban Arab.
“Fitnah kubra dimulai dari kebencian atas runtuhnya kerajaan Persia. Akhirnya, Umar terbunuh oleh Abu Lu’lu’ah, seorang budak Persia, ketika para Sahabat yang tinggal di Madinah sedang sibuk berdakwah di wilayah-wilayah baru. Sedangkan penduduk Madinah yang tinggal di sana saat itu adalah para budak, termasuk budak milik Mughirah Bin Syu’bah, Abu Lu’lu’ah,” tutur Rofiqi.*/ nasad,ajeng