Hidayatullah.com–Qur’ah adalah mengundi tempat pemondokan supaya tidak ada kecemburuan. Ini mengingat jarak pemondokan di Makkah beragam dan yang terjauh adalah 2700 m. Namun, lebih dari 70% jarak pemondokan jamaah berada di bawah 2000 m.
“Qur’ah itu dilakukan setiap tahun secara tranparan untuk mengundi kloter mana saja yang menempati tempat di mana saja. Tempat itu ada yang dekat, ada juga yang jauh,” terang Menteri Agama Suryadharma Ali di Jakarta, Selasa (27/08/2013).
Didampingi Dirjen PHU Anggito Abimanyu dan Kapinmas Zubaidi, Menag menjelaskan, jarak pemondokan jamaah haji Indonesia di Makkah itu tidak sama. Misalnya, ada yang 1.600 m, 1.800 m, 2.500 m, bahkan ada juga yang 2.700 m. “Supaya tidak ada kecemburuan antara yang ditempatkan pada pemondokan dengan jarak 1.600 m dengan 2.700 m, itu diqur’ah atau diundi. Itu dilakukan setiap tahun secara transparan,” tegas Menag.
“Hanya, dulu dilakukan secara manual, sekarang diperbaharui dengan cara elektronik,” tambahnya, dalam laman Kemenag.
Terkait seragam batik yang juga diperagakan pada event rakernas ini, Menag menyampaikan bahwa itu diwajibkan kepada jamaah dan mereka beli sendiri. Namun Menag memastikan harganya tidak terlalu mahal karena bahannya dari katun.
“Dulu seragam jamaah yang warna biru telor asin, jamaah juga beli sendiri. Sekarang seragam batik mereka beli sendiri,” kata Menag.
Dikatakan Menag, seragam batik ini sudah diberlakukan sejak 2011. Adapun desain motifnya milik Kemenag. “Dulu kita melakukan lomba desain kemudian hak paten dari pemenang itu menjadi hak Kemenag,” ujar Menag.
Produksi batik, tegas Menag, khusus dilakukan Usaha Kecil Menengah (UKM). Tidak boleh pengusaha besar, harus pengusaha kecil, maksimum menengah. “Banyak pengusaha UKM yang memproduksi, saya lupa jumlahnya. Tapi persyaratannya harus pengusaha kecil dan menengah,” tandas Menag.
Adapun mukena haji, Menag memastikan bahwa itu gratis. “Mukena itu souvenir dari Bank Penerima Setoran (BPS). Dananya dari bank, semacam CSR,” jelas Menag.
Berkenaan dengan pemberangkatan jamaah dari Embarkasi Halim Perdana Kusuma, Menag mengatakan bahwa dalam waktu dekat akan kita tinjau. “Insya Allah kita akan ke sana pada tanggal 3 September, nanti teman-teman media kita beritahu,” kata Menag.*