Hidayatullah.com–Al Nassma, nama merek untuk produk coklat susu onta pertama di dunia buatan Dubai, akan segera memasuki pasar di Arab, Eropa, Jepang dan Amerika Serikat. Demikian disampaikan oleh general manager perusahaan pembuatnya.
Martin Van Almsick mengatakan, perusahaan Uni Emirat Arab itu berencana akan memasuki pasar Arab Saudi terlebih dahulu, kemudian menyusul pasar Bahrain, Qatar, Kuwait dan Amerika Serikat dalam beberapa bulan mendatang.
Al Nassma juga sedang dalam tahap pembicaraan denga department store terkemuka di Inggris milik keluarga Al-Fayed, Harrods, dan Chocolate Covered di San Francisco untuk menjual produk-produknya.
Didirikan dan dmiliki oleh penguasa Dubai, Shaikh Muhammad bin Rashid Al-Maktum, Al Nassma pertama kali secara formal berdiri pada bulan Oktober tahun lalu, dengan target memproduksi 100 ton coklat susu onta premium dalam setahun.
Bekerjasama dengan pembuat coklat asal Austria, Manner, Al Nassma memproduksi hasil akhirnya di pabrik mereka di Dubai. Dengan dukungan 3.000 ekor onta di peternakannya di Dubai, perusahaan ini menjual produk coklatnya ke toko yang terkait langsung dengan pabrik, dan juga hotel mewah dan maskapai penerbangan swasta. Perusahaan itu juga berencana melucurkan fasilitas online shopping dalam waktu satu bulan ini, demikian dikatakan Van Almsick.
Perusahaan itu juga berencana membuka toko kedua di salah satu mall terbesar di Dubai, yang masih dalam proses perundingan dengan pengelola mall, Majid Al-Futaim.
“Kami ingin menjadi Godiva di Timur Tegah,” katanya dalam sebuah wawancara. “Produk ini produk mewah, jadi tidak akan dijual di supermarket. Rencananya akan ada di setiap mall di kota-kota Uni Emirat.
Seluruh produk coklatnya dibuat tanpa bahan pengawet atau bahan kimia tambahan. Tersedia dalam berbagai rasa selera lokal, kacang-kacangan dan madu.
Susu onta dinilai lebih sehat daripada susu sapi, mengandung vitamin C lima kali lebih banyak, sedikit lemak, sedikit laktosa, dan lebih banyak insulin, menjadikannya pilihan terbaik bagi penderita diabetes dan alergi laktosa. Demikian disampaikan Van Almsick. [rtr/cnd/di/hidayatullah.com]