Hidayatullah.com–Amerika Serikat menghabiskan dana sebesar USD 75 milyar setahun untuk operasi intelijen. Demikian dikatakan oleh seorang pejabat teras pemerintah Selasa, mengungkap untuk pertama kalinya jumlah biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas yang terkait militer.
Direktur Intelijen Nasional Denis Blair memberikan informasi jumlah anggaran tersebut saat menyampaikan strategi Intelijen Nasional tahun 2009, cetak biru yang menguraikan prioritasnya untuk empat tahun ke depan.
Anggaran untuk 16 badan intelijen Amerika beserta 200.000 pegawainya, hingga tahun 2007, merupakan rahasia yang sangat dijaga ketat. Anggaran untuk kegiatan intelijen non-militer tahun lalu adalah sebesar USD 47,5 milyar.
Jumlah USD 75 milyar setahun itu besarnya lebih dari 10 persen total anggaran tahunan pertahanan AS yaitu sekitar USD 650 milyar.
Amerika Serikat semakin agresif menjadikan Al-Qaida target, karena telah mengetahui kegiatan kelompok itu selama bertahun-tahun. Demikian dikatakan oleh pimpinan intelijen AS tersebut.
“Yang sebenarnya membuat seluruh negara semakin aman adalah karena informasi tentang Al-Qaida dan afiliasinya semakin banyak, sehingga memudahkan kami untuk bergerak lebih agresif mengembangkan informasi itu dan menghentikan hal-hal yang belum terjadi,” kata Blair.
Blair menekankan bahwa posisi yang diambil AS untuk memerangi Al-Qaida dan afiliasinya berdasarkan pada hasil kerja yang baik dari intelijen selama bertahun-tahun. “Saya katakan, kami lebih agresif dan kemampuan untuk bertindak lebih agresif adalah berdasarkan pada pemahaman yang lebih mendalam dan canggih atas musuh, yang kami dapat dari berbagai lembaga pemerintah beberapa tahun terakhir ini.”[di/meo/hidayatullah.com]