Hidayatullah.com—China hari Jumat (6/8/2021) melaporkan pertambahan harian kasus infeksi coronavirus tertinggi dalam gelombang baru wabah sejak akhir Juli, dipicu oleh infeksi lokal.
Aparat menuding varian Delta sebagai biang keroknya.
Komisi Kesehatan Nasional China hari Kamis melaporkan 124 kasus baru, naik dari 85 dari hari sebelumnya. Dari kasus baru itu sebanyak 80 kasus ditularkan oleh warga setempat, angka itu naik dari 62 di hari sebelumnya, lansir Reuters.
Dari kasus terkonfirmasi pasien melaporkan gejala seperti batuk, demam. China tidak memasukkan kasus Covid-19 asimptomatik dalam hitungannya sampai penderita menunjukkan gejala.
Kasus terbaru di China itu kebanyakan terjadi di Provinsi Jiangsu, yang melaporkan 61 kasus baru pada hari Kamis atau naik dari 40 di hari sebelumnya. Sebagian besar kasus itu ada di kota Yangzhou yang berada di hilir sungai Yangtze, dekat kota Shanghai.
Guna mencegah wabah semakin meluas, Yangzhou menutup pintu dua stasiun kereta pada hari Jumat. Penerbangan domestik sudah lebih dulu ditangguhkan, demikian pula dengan layanan taksi online antarkota.
Sejak 20 Juli, awal gelombang baru wabah saat ini, kasus pertama terdeteksi di kota Nanjing di Provinsi Jiangsu. Virus lantas meluas ke sekitar 40 kota lain, termasuk ibukota Beijing.
Nanjing dan Yangzhou sekarang menyumbang lebih dari 70% kasus lokal terkonfirmasi di China sejak akhir Juli, meskipun tidak semua kasus lokal berkaitan dengan kedua kota itu.
Pekan ini, pejabat Komisi Kesehatan Nasional He Qinghua mengatakan dirinya berharap China bisa mengendalikan wabah dalam beberapa minggu jika otoritas lokal mengambil tindakan yang memadai, meskipun dia mengakui bahwa upaya itu sulit dilakukan.*