Hidayatullah.com–Idul Fitri di Turki dikenal dengan Ramazan Bayram?, perayaan atau festival Ramadhan. Hari itu juga merupakan hari libur nasional yang sangat dicintai oleh masyarakat Turki. Sekolah dan kantor-kantor pemerintahan umumnya. Jalan-jalan dibebaskan dari bea dan kendaraan umum di Istanbul memberikan diskon 50%.
Hari pertama Bayram dianggap sebagai hari yang paling penting. Seluruh anggota keluarga bangun di awal pagi.
Muslim Turki, terutama yang laki-laki, berbodong-bondong menghadiri shalat Idul Fitri di masjid terdekat dengan mengenakan pakaian terbaik mereka, Bayramlik, yang sengaja dibeli hanya untuk dikenakan saat mengunjungi keluarga, teman, kerabat dan tetangga di hari-hari spesial.
Mereka juga mengunjungi pemakaman untuk memberikan penghormatan dan mengenang mereka yang telah tiada.
Orang-orang menghormati senior mereka. Mereka yang lebih muda mencium tangan kanan para sesepuhnya, lalu meletakkannya di atas kening, seraya mengucapkan selamat Idul Fitri.
Anak-anak kecil berkeliling kampung, mendatangi pintu setiap rumah, untuk mengucapkan selamat Idul Fitri. Sebagai imbalannya, bocah-bocah itu mendapatkan permen, coklat, manisan tradisional Turki semacam Baklava dan Turkish Delight, atau sedikit uang. Mungkin karena itu Idul Fitri juga disebut ?eker Bayram?, festival manisan atau gula-gula.
Pihak pemerintah di berbagai daerah di seluruh penjuru negeri menyelenggarakan berbagai acara untuk menggalang dana guna membantu masyarakat yang miskin.
Di samping membantu orang-orang yang kurang beruntung, masyarakat juga saling bermaafan untuk mengakhiri segala permusuhan. Mereka sarapan dan makan malam bersama dengan orang-orang yang mereka cintai dan juga para tetangga.
Semarak Idul Fitri juga dirayakan dengan mengunjungi tempa-tempat wisata. Tahun ini diperkirakan tidak kurang dari 250.000 orang Turki pergi mengunjungi tempat wisata di dalam dan luar negeri. Kota di negara tetangga yang banyak mereka kunjungi yaitu Praha dan Paris. Mereka juga mengunjungi Kroasia dan Macedonia.[di/nn/hidayatullah.com]