Hidayatullah.com–Militer Turki mengatakan hanya 1,5 persen dari tentara bersenjata yang terlibat dalam upaya kudeta 15 Juli.
Militer Turki mengatakan pada Kamis bahwa 8.651 tentara ambil bagian dalam upaya kudeta yang gagal dengan menyebut Organisasi Teroris Gülenist (FETO) untuk menggulingkan Presiden Recep Tayyip Erdoğan dan pemerintahannya pada 15 Juli, menghitung itu sekitar 1,5 persen dari personel yang aktif di kemiliteran.
Berdasarkan sebuah pemberitahuan yang dikirim oleh Departemen Hubungan Publik dan Pers Staff Jenderal Turki, dikutip Daily Sabah, hari Rabu (27/07/2016), dari 8.651 tentara, 1.676 diantaranya masih dalam wajib militer, sementara 1.214 lainnya kadet.
Meskipun militer mengatakan bahwa hanya 1,5 persen dari personel yang terlibat, sekitar 120 jenderal berpangkat tinggi telah ditahan, jumlah itu merupakan sepertiga dari semua jenderal di Turki yang bertugas.
Militer juga mengatakan bahwa para tentara termasuk dalam jaringan teroris pimpinan Fethullah Gülen, imam berbasis di Pennsylvania yang hidup dalam pengasingan diri dan telah memimpin gerakan keagamaan secara diam-diam dari AS sejak 1999.
Pernyataan militer itu mengatakan 35 pesawat, termasuk 24 jet tempur digunakan oleh komplotan tentara yang melakukan kudeta, sekitar 7 persen dari total armada udara Turki. Pernyataan itu juga menambahkan bahwa 8 persen dari helikopter militer milik negara – 37 helikopter, termasuk delapan helikopter penyerang – dan sekitar 2,7 persen mesin bersenjata, termasuk 172 kendaraan lapis baja dan 74 tank, digunakan dalam upaya kudeta.
Pelaku kudeta juga menggunakan tiga kapal angkata laut Turki. Setidaknya 246 warga sipil dan pasukan keamanan terbunuh dan lebih dari 2.000 lainnya terluka selama upaya kudeta 15 Juli. Sejak itu, rakyat di sepanjang Turki, dari latar belakang politik, sosial, etnis dan agama yang berbeda, memperlihatkan dukungan mereka pada pemerintah yang terpilih secara demokratis dan demokrasi Turki dengan tetap berada di jalan.*/Nashirul Haq AR