Hidayatullah.com–Empat legislator dari Partai Republik telah menuduh organisasi Islam paling terkemuka di Amerika menanam “mata-mata” di Capitol Hill. Tuduhan tersebut kontan mendapat tanggapan dari Council on American Islamic Relations (CAIR), yang mengecamnya sebagai tindakan “rasis.”
Dalam sebuah pengumuman yang tidak biasa pada Rabu (14/11) pagi, empat anggota legislatif dari Republik: John Shadegg (Ariz.), Paul Broun (Ga.), Trent Franks (Ariz.), dan Sue Myrick (N.C.) –berasal dari wilayah-wilayah kaum fundamentalis– secara resmi meminta kepada House Sergeant at Arms, yang bertanggung jawab untuk masalah disiplin, protokoler dan administrasi, termasuk keamanaan di gedung parlemen, agar melakukan investigasi terhadap CAIR.
Shadegg dan kawan-kawan menuduh CAIR berusaha menyusupkan mata-mata ke Capitol Hill yang bekerja sebagai pegawai dan staf di sana.
Shadegg mengatakan bahwa CAIR adalah sebuah organisasi yang “harus diwaspadai oleh anggota Kongres dan harus diselidiki oleh Departemen Kehakiman dan kantor pajak (IRS).”
Menanggapi hal itu, Ibrahim Hooper, Direktur Komunikasi CAIR mengatakan, “Kami senang membantu orang untuk mendapatkan pekerjaan di Capitol Hill.”
“Di sana ada Asosiasi Staf Muslim. Apakah mereka harus diselidiki (juga)?”
Legislator dari Partai Demokrat tidak terkesan dengan tuduhan pihak Republik itu. Seorang anggotanya, Loretta Sanchez mengatakan bahwa ia “terkejut” dengan situasi tersebut.
“Saya mendesak rekan-rekan lainnya untuk bergabung bersama saya mengecam perburuan licik ini, yang sangat jelas sekali ditujukan untuk menciptakan ketakutan dan ketidakpercayaan di lingkungan Capitol Hill kita,” kata Sanchez dalam sebuah pernyataaan.
Manuver keempat legislator itu sepertinya juga kurang mendapat dukungan dari para pemimpin Partai Republik sendiri.
Pada hari Selasa (13/10) terjadi kebingungan di Capitol Hill, ketika sebuah jadwal pertemuan dengan publik di televisi tertulis, para pembuat undang-undang akan “mengungkap ke masyarakat sebuah ancaman terhadap keamaman nasional di Captol Hill.” Sebelumnya, para staf dari kantor keempat legislator itu tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan ancaman terhadap keamanan nasional itu.
Seorang jurubicara Shadegg mengatakan, keempat legislator itu juga menginginkan agar Departemen Kehakiman menyelidiki apakah CAIR telah berhasil menempatkan mata-mata di komite-komite kunci di Kongres, termasuk di panel intelijen dan keamanan dalam negeri.
Belum jelas apakah Sergeant at Arms akan melakukan penyelidikan terkait tuduhan di atas.
Hooper mengatakan, memang ada beberapa Muslim yang bekerja sebagai staf di Capitol Hill. CAIR adalah sebuah organisasi lobi, dan Direktur Eksekutifnya saat itu (Rabu) sedang di Capitol Hill untuk berbicara di sebuah forum lintasagama mengenai undang-undang kesehatan bersama dengan kelompok keagamaan lainnya di gedung Rayburn.
Tuduhan yang dikemukakan oleh keempat legislator Partai Republik terhadap CAIR itu perlu dicermati dengan seksama. Mereka sepertinya sengaja memanfaatkan momen dan bekerjasama dengan aktivis anti-Islam untuk mengobarkan kebencian terhadap Islam.
Sebagaimana diketahui, pernyataan keempat legislator Amerika itu dikemukakan tak lama sebelum peluncuran sebuah buku yang berjudul “Muslim Mafia: Inside the Secret Underworld that’s Conspiring to Islamize America” dilakukan.
Buku yang dikarang oleh David Gaubatz dan Paul Sperry itu menyudutkan CAIR habis-habisan. Sebelum menulis, mereka menyusupkan mata-mata ke CAIR. Dalam buku tersebut juga terdapat kata sambutan dari Sue Myrick.
David Gaubatz sendiri adalah seorang aktivis anti-Islam yang pernah bekerja di sebuah kelompok rasis Society of Americans for National Existence (SANE). Ia pernah menghina Islam dengan menyebut Nabi Muhammad sebagai “pecundang” dan menulis: “Nabi akan melihat anjing saya dan menciumnya.”
Ia juga pernah menulis: “Saya anjurkan kepada teman-teman dan yang lainnya untuk menyaksikan anjing saya akan memimpin pelaksanaan shalat [di sebuah masjid di Washington].” Di samping itu Gaubetz menyebut Islam sebagai “penyakit yang sekali menyebar, maka sulit untuk dihancurkan.”
Gaubatz juga pernah menyebut Obama sebagai “crackhead” dan jika orang Amerika memberikan suara untuk memilih Barrak Hussein Obama, berarti mereka memilih hukum syariah.
Mengenai penyusupan orang Gaubetz ke dalam CAIR dan tuduhan mata-mata di Capitol Hill, Ibrahim Hooper mengatakan, “Mereka mempunyai mata-mata di organisasi kami selama berbulan-bulan, mencuri barang-barang milik kami. Dan terakhir mereka menuduh kami menyusupkan orang dalam ke Capitol Hill. (Bahkan) saya berharap kami menempatkan orang dalam lebih banyak lagi.”
Hooper mengatakan, mereka telah melaporkan ke polisi atas kasus tersebut. [di/pol/cair/fx/hidayatullah.com]