Hidayatullah.com–Jurubicara untuk Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mihmanperest mengatakan, berita yang menyebutkan bahwa NATO akan menyerang Suriah dari pangkalannya di Turki dan bahwa Iran memberikan ancaman kepada Turki merupakan kabar yang tidak masuk akal yang disebarkan oleh media-media Barat.
Sebuah koran Libanon melaporkan pekan ini bahwa Iran memperingatkan Turki agar tidak membiarkan pasukan NATO menggunakan pangkalan yang ada di Turki untuk menyerang Suriah. Iran dikabarkan mengancam akan menyerang pangkalan NATO di Turki jika fasilitas militer itu digunakan untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar Al Assad.
Dalam pernyataannya yang dikeluarkan hari Selasa (28/6), Kedutaan Iran di Ankara mempublikasikan pernyataan Mihmanperest tentang hubungan antara Iran dan Turki.
“Iran dan Turki merupakan dua negara bertetangga dan dua negara besar di kawasan ini. Kami memiliki hubungan yang baik dengan Turki,” kata Mihmanperest.
Mihmanperest menegaskan, perkembangan situasi di kawasan Timur Tengah itu harus dikaji secara bijak.
Berita bahwa NATO akan menyerang Suriah dari pangkalannya di Turki dan bertita bahwa Iran mengancam Turki dibuat dan disebarkan oleh media massa Barat, sama sekali tidak sesuai dengan kenyataan, tegas Mihmanperest.
Ditambanhkannya, kerjasama antara Iran dan Turki serta Suriah justru akan memberi dampak yang besar bagi perekonomian regional.*