Hidayatullah.com–Beberapa negara Teluk yang terkumpul dalam Gulf Cooperation Council (GCC) berinisiatif untuk membantu krisis perekonomian Mesir pascameletusnya revolusi 25 Januari yang menggulingkan rezim Mubarak. Hal ini disampaikan oleh Arab Saudi, Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA) yang berniat untuk menyalurkan miliaran dolar dalam pemulihan perekonomian Mesir.
UEA telah berjanji akan menyuntikkan kucuran dana sekitar tiga miliar dolar yang meliputi 1,5 miliar untuk mendukung proyek-proyek perumahan bagi pemuda, 750 juta dolar untuk proyek-proyek kecil, dan 750 dolar lainnya dalam bentuk hibah ke Kairo.
Sedangkan Arab Saudi mengumumkan akan mendukung perekonomian Mesir sebesar empat miliar dolar dalam bentuk deposito, pinjaman, dan hibah.
Qatar juga siap untuk mengucurkan dana kepada Mesir sejumlah sepuluh miliar dolar untuk membiayai proyek-proyek investasi di Mesir.
Bantuan dari negara-negara Arab itu tidak hanya kepada pemerintah, melainkan juga mencakup lembaga-lembaga keuangan.
Bank Pembangunan Islam di Jeddah juga telah menyediakan paket pembiayaan bagi proyek-proyek pembangunan selama tiga tahun ke depan.
Bulan lalu, Mesir telah menolak pinjaman dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional karena Kairo menganggap persyaratan-persyaratan yang diberikan tidak sesuai dengan kepentingan nasional.*