Hidayatullah.com–Masalah keberadaan demonstran yang menginap di depan Gereja Katedral Saint Paul, London, membuat petinggi gereja berselisih paham dan salah satunya mengundurkan diri.
Seorang pejabat tinggi gereja yang mengundurkan diri, Graham Knowles, mengatakan bahwa hujan kritik yang menyoroti cara katedral mengatasi situasi terkait keberadaan kemah para demonstran di depan gereja membuat posisinya tidak dapat lagi “dipertahankan”.
Graham Knowles memiliki cukup jabatan tinggi di Katedral St Paul, yang mengharuskannya adanya persetujuan dari ratu untuk pergantian jabatan itu.
Sebagaimana dilansir Guardian, Senin (31/10/2011), dalam pernyataannya kepada media di Chapter House–di seberang St Paul–Knowles mengatakan bahwa pejabat gereja mengalami tekanan sejak para demonstran menjadikan depan katedral sebagai kamp mereka.
“Saya berharap dan berdoa, di bawah kepemimpinan yang baru maslah ini akan terus diperhatikan dan mungkin ada perubahan dan resolusi yang damai,” kata Knowles.
Sebagaimana diketahui, para demonstran Occupy London Stock Exchange yang memprotes keserakahan perusahaan-perusahaan besar selama 16 hari terakhir ini, mendirikan kemah-kemah mereka di depan Katedral St Paul, yang lokasinya dekat dengan bursa saham LSE.
Para tetua gereja di St Paul mendapat kecaman tidak hanya terkait rencana pengusiran paksa dengan kekerasan terhadap para demonstran, tetapi juga atas penutupan gereja selama satu pekan dengan alasan kesehatan dan keamanan.
Pemilik tanah di sekitar gereja juga akan melayangkan gugatan hukum jika para demonstran tidak mau pergi dari lahan mereka.
Dalam pertemuan hari Jum’at kemarin, Michael Wellbank, pengacara yang memimpin pertemuan itu mengatakan, “Protes adalah hak dasar dalam demokrasi, tapi berkemah di jalan raya bukan.”
Gereja yang awalnya mendukung aksi protes para demonstran dan menyambut keberadaan mereka di depan katedral, pada hari Jum’at itu mengatakan mendukung langkah hukum tersebut.
Menanggapi hasil pertemuan tersebut, seorang aktivis demonstran, Spyro van Leeman, mengatakan bahwa sebelum menanggapi surat dari pemilik tanah mereka akan melakukan rapat massal secara demokratis. Vn Leeman juga mengatakan bahwa demonstran akan tetap berada di St Paul dalam waktu yang lama dan akan menyebar ke lokasi-lokasi lain di London. Sebuah kamp telah didirikan di Finsbury Square pekan lalu dan mereka akan mencari lokasi ketiga pekan ini.*