Hidayatullah.com—Sebagai bagian dari iklan di daratan Eropa, konsumen Coca-Cola di Swedia akan dapat membeli 115 juta botol minuman ringan itu yang masing-masing diberi label nama-nama populer di kalangan orang muda Eropa.
Di setiap botol Coca-Cola akan tercantum satu nama pria atau wanita, seperti Daniel, Emma, Johan, Anna dan Sara.
Namun, meskipun termasuk salah satu nama paling populer di Swedia, nama “Muhammad” tidak akan dicantumkan di antara botol-botol minuman ringan itu.
“Secara simbolis, Coca-Cola sangat erat kaitannya dengan Amerika Serikat. Kami mendiskusikan masalah ini secara internal sebelum meluncurkan kampanye ini, dan juga berbicara dengan Asosiasi Islam di Swedia,” kata Gustaf Watterwik marketing manajer Coca-Cola Swedia kepada koran Svenska Dagbladet dilansir The Local (3/5/2013).
“Pada akhirnya, kami mencapai kesimpulan bahwa akan menjadi tidak terlalu provokatif jika tidak memasukkan nama tersebut, pada produk yang diasosiasikan dengan AS itu,” katanya.
Wetterwik menambahkan bahwa pihaknya tidak ingin menggunakan nama dari nabi Muslim dalam konteks komersial. Perusahaan minuman berkarbonasi itu juga mencoret nama Max dan Felix karena alasan merek dagang. Max adalah nama sebuah merek jaringan kedai hamburger di Swedia, sementara Felix nama produk makanan beku dan manisan.
Kampanye komersial yang diberi tajuk “Share a Coca-Cola with” itu memilih nama-nama paling populer di kalangan pemuda Swedia usia 12 sampai 29 tahun, dengan memanfaatkan data dari kantor pusat statistik Swedia SCB.
Di Swedia terdapat lebih dari 2.000 pria bernama Muhammad. Sementara nama dengan ejaan “Mohammed” digunakan oleh sebanyak hampir 9.000 orang, ejaan “Mohamed oleh lebih dari 10.000 orang.
Sedangkan nama Johan di Swedia dipakai oleh 173.243 orang dan Emma oleh lebih dari 71.000 orang.
Coca-Cola pertama kali diperkenalkan di Swedia tahun 1953. Saat ini perusahaan itu mempekerjakan 800 pegawai di Swedia.*