Hidayatullah.com—Banyak rakyat Mesir yang akan memberikan suara “Ya” pada referendum konstitusi pekan depan, meskipun banyak pula yang mengaku belum membaca isi konstitusi baru tersebut. Demikian hasil jajak pendapat terbaru lembaga survei Basheera dilansir Ahram Online (8/1/2014).
Sebanyak 59% responden jajak pendapat mengaku belum membaca isi konstitusi baru, 36% mengaku membaca sebagian dan hanya 5% yang mengaku sudah membacanya.
Jumlah rakyat yang akan mengikuti referendum masih di atas lima puluh persen, yaitu 76%, atau turun dibanding jajak pendapat bulan Oktober 2013 yang mencapai 84%.
Sebanyak 14% mengaku akan memboikot referendum, sedangkan 10% mengaku belum memutuskan akan berpartisipasi memberikan suaranya atau tidak.
Responden yang memutuskan untuk berpartisipasi dalam referendum sebanyak 74% mengaku akan memberikan suara dukungan “Ya”, sementara 3% lainnya memilik bersuara menentang “Tidak”. Sisanya 23% mengaku belum tahu akan memberikan suara dukungan atau penolakan.
Responden yang mengatakan akan memberikan persetujuannya atas konstitusi baru negara Mesir kebanyakan dari kalangan usia di atas 29 tahun.
Di antara kelompok yang mengaku akan memboikot atau tidak ikut referendum, 22% mengaku alasannya memboikot karena “alasan personal”, 13% mengaku alasannya karena sia-sia, 11% tidak ikut berpolitik dan 9% karena tidak puas dengan isi konstitusi.
Para pendukung mantan presiden Mursy jauh-jauh hari mengajak rakyat untuk memboikot referendum yang akan digelar tanggal 14-15 Januari.
Walaupun rencana referendum sudah diumumkan sejak beberapa bulan lalu, 8% mengaku tidak mengetahui akan ada referendum konstitusi. Di kalangan orang yang tahu adanya referendum, 76% mengaku tahu tanggal pelaksanaannya.
Baseera mengatakan jajak pendapat diikuti oleh 2.068 orang dewasa dari 27 gubernuran lewat wawancara telepon tanggal 24 dan 26 Desember 2013, dengan margin error kurang dari 3 persen.*