Hidayatullah.com—Sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Pennsylvania, yang menimbulkan bencana nuklir terburuk dalam sejarah Amerika Serikat, ditutup.
Three Mile Island, yang mengalami kebocoran parsial pada tahun 1979 sehingga menyulut protes di seluruh penjuru Amerika, akan ditutup pada tahun 2019 kata pemiliknya seperti dilansir BBC Selasa (30/5/2017).
Exelon Corp, pemilik fasilitas itu, mengatakan ekstrasi gas alam yang berbiaya lebih murah telah membuat pembangkit listrik bertenaga nuklir tidak lagi menguntungkan secara finansial.
Sejak tahun 2013, enam reaktor nuklir di Amerika Serikat ditutup dengan alasan ekonomi.
Sejumlah pembangkit nuklir ditutup bahkan sebelum masa berlaku izin operasionalnya habis di California, Florida, Nebraska, Vermont dan Wisconsin. Beberapa pembangkit nuklir lainnya juga sudah dijadwalkan akan ditutup dalam tahun-tahun mendatang.
Pada 28 Maret 1979 dan beberapa hari setelahnya, sebagai akibat dari kerusakan teknis dan kesalahan manusia, pembangkit nuklir unit 2 di Three Mile Island menimbulkan bencana terburuk dalam sektor nuklir komersial dalam sejarah Amerika. Sebagian inti nuklirnya rusak dan menyebarkan radiasi. Akibatnya, ribuan penduduk sekitar terpaksa dievakuasi. Kebocoran nuklir itu menimbulkan ketakutan lebih dari 2 juta orang yang tinggal di daerah sekitar reaktor sampai ke kota New York yang jauhnya 300 kilometer.
Penyelidikan federal atas kejadian itu tidak mendapati adanya korban tewas atau luka. Walaupun demikian, publik menjadi tidak lagi percaya bahwa nuklir adalah sumber energi yang relatif lebih baik.
Pada tahun 1994, sejumlah pengunjuk rasa menerobos masuk gerbang Three Mile Island, sehingga memaksa pengelolanya merogoh kocek lebih dari 1 juta dolar untuk memperbaiki sistem keamanannya.
Tidak sampai di situ, menyusul peristiwa pemboman WTC 11 September 2001, pemilik reaktor kembali harus meningkatkan keamanannya.
Three Mile Island mempekerjakan 675 orang dan menyediakan listrik untuk 800.000 rumah, serta membayar 1 juta dolar dalam bentuk pajak ke negara, kata perusahaan pengelolanya.
Meskipun demikian, masyarakat ketakutan dengan keberadaan reaktor nuklir Three Mile Island, demikian pula para pemilik modal. Reaktor itu bocor hanya tiga bulan setelah resmi beroperasi secara komersial, sehingga investor mengalami kebangkrutan. Upaya pembersihannya membutuhkan waktu 14 tahun dan menelan biaya hampir 1 miliar dolar.*